1.888 peserta CPNS di DIY tak hadir
1.888 peserta CPNS di DIY tak hadir
A
A
A
Sindonews.com - Ujian CPNS untuk formasi daerah kurang diminati peserta. Meski sudah dinyatakan lolos adminsitrasi dan berhak mengikuti ujian, namun banyak peserta yang tidak hadir. Tercatat ada 1.888 peserta yang memilih tidak hadir untuk formasi di daerah tersebut.
Ajeng Wulandari (21), warga Wonokromo, Kecamatan Pleret, Bantul, mengaku tidak hadir dalam ujian CPNS daerah karena waktunya bersamaan dengan ujian dari instansi vertikal. Dia mengakui, sebenarnya lolos administrasi dan berhak mengikuti ujian formasi kehumasan di Setda DIY.
"Namanya saya ada di online, tapi tidak hadir," katanya, Senin (4/11/2013).
Wulan, panggilan akrabnya mengaku lebih memilih ujian di instansi vertikal Kementerian Perhubungan, yang waktu ujiannya bersamaan. "Ujiannya sama-sama tanggal 3 (November) kemarin. Ya, saya harus memilih, pusat (kementerian) yang saya pilih," ungkapnya.
Sebenarnya dia menyayangkan ujian digelar pada waktu bersamaan. Jika tidak digelar serentak, dia kemungkinan besar mengikuti keduanya.
"Kok digelar serentak ya. Kalau tidak serentak kan bisa ikut keduanya," imbuhnya sambil berharap ke depan ujian CPNS formasi lokal dan dari instansi vertikal (kementerian) tidak digelar dalam waktu bersamaan.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIY, Agus Supriyatno, mengakui banyak peserta CPNS untuk formasi di daerah yang tidak hadir. Rata-rata tiap kelas yang digunakan untuk ujian, ada peserta yang tidak hadir.
"Yang tidak hadir ada 1.888 peserta. Mereka sebenarnya sudah dinyatakan lolos secara adiministratif," katanya.
Dia menjelaskan, ketidakhadirran mereka dipengaruhi beberapa faktor. Dia tidak menampik waktu ujian yang berbarengan dengan ujian di instansi vertikal (kementerian) juga menjadi faktor peserta tidak hadir dalam ujian untuk formasi di daerah. "Karena waktunya (ujian) berbarengan dengan ujian di instansi vertikal," ujar Agus.
Agus mengakui, jika ujian tidak digelar bersamaan, kemungkinan jumlah peserta CPNS yang absen tidak sebanyak itu.
"Kalau tidak berbarengan mungkin yang tidak hadir jumlahnya sedikit," imbuhnya.
Ajeng Wulandari (21), warga Wonokromo, Kecamatan Pleret, Bantul, mengaku tidak hadir dalam ujian CPNS daerah karena waktunya bersamaan dengan ujian dari instansi vertikal. Dia mengakui, sebenarnya lolos administrasi dan berhak mengikuti ujian formasi kehumasan di Setda DIY.
"Namanya saya ada di online, tapi tidak hadir," katanya, Senin (4/11/2013).
Wulan, panggilan akrabnya mengaku lebih memilih ujian di instansi vertikal Kementerian Perhubungan, yang waktu ujiannya bersamaan. "Ujiannya sama-sama tanggal 3 (November) kemarin. Ya, saya harus memilih, pusat (kementerian) yang saya pilih," ungkapnya.
Sebenarnya dia menyayangkan ujian digelar pada waktu bersamaan. Jika tidak digelar serentak, dia kemungkinan besar mengikuti keduanya.
"Kok digelar serentak ya. Kalau tidak serentak kan bisa ikut keduanya," imbuhnya sambil berharap ke depan ujian CPNS formasi lokal dan dari instansi vertikal (kementerian) tidak digelar dalam waktu bersamaan.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIY, Agus Supriyatno, mengakui banyak peserta CPNS untuk formasi di daerah yang tidak hadir. Rata-rata tiap kelas yang digunakan untuk ujian, ada peserta yang tidak hadir.
"Yang tidak hadir ada 1.888 peserta. Mereka sebenarnya sudah dinyatakan lolos secara adiministratif," katanya.
Dia menjelaskan, ketidakhadirran mereka dipengaruhi beberapa faktor. Dia tidak menampik waktu ujian yang berbarengan dengan ujian di instansi vertikal (kementerian) juga menjadi faktor peserta tidak hadir dalam ujian untuk formasi di daerah. "Karena waktunya (ujian) berbarengan dengan ujian di instansi vertikal," ujar Agus.
Agus mengakui, jika ujian tidak digelar bersamaan, kemungkinan jumlah peserta CPNS yang absen tidak sebanyak itu.
"Kalau tidak berbarengan mungkin yang tidak hadir jumlahnya sedikit," imbuhnya.
(rsa)
Explore More