Lamban ditangani, bayi meninggal dunia
A
A
A
Sindonews.com - Lagi-lagi kejadian memilukan dialami warga kurang mampu. Seperti yang menimpa pasangan Mustari dan Nursia warga Dusun Patommo, Desa Kaliang, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan ini.
Pasangan suami istri ini harus kehilangan anaknya yang masih berusia dua bulan akibat pihak rumah sakit terlambat memberikan penanganan medis.
Nursia hanya bisa menangisi kepergian putrinya Naila yang baru dua bulan dia lahirnya. Ditemui di rumahnya, Nursia menuturkan, sebelum meninggal dunia, putri keempat itu mengalami flu biasa lalu dibawa ke puskesmas terdekat. Namun, karena nafas Naila tersengal-sengal, maka dirujuk ke RSUD Lasinrang, Pinrang.
Berharap anaknya segera mendapat pelayanan medis, tapi ternyata pihak rumah sakit justru mengharuskan Mustari dan Nursia lebih dulu mengurus kelengkapan berkas seperti foto copy KK, KTP dan surat tanda lahir.
"Saya menunggu di loket selama kurang lebih dua jam, sampai bayi saya meninggal dunia di pangkuan saya," tuturnya dengan nada sedih, Sabtu (2/11/2013).
Pihak keluarga menduga, bayi Naila meninggal lantaran tak segera mendapatkan pelayanan medis dari rumah sakit. Dengan kondisi nafas tersengal-sengal seharusnya Naila segera mendapatkan bantuan darurat dari tim medis.
Sementara itu, ketika ditemui wartawan, Direktur RSUD Lasinrang Pinrang dr Hasnah Syam membantah jika pihaknya tidak segera menangani pasien itu.Pihak rumah sakit sudah melakukan hal sesuai prosedur yang berlaku.
"Hanya saja saat mendaftar, pasien tidak mengatakan anaknya dalam keadaan darurat, sesuai yang tertera pada surat rujukan yang hanya didiagnosa mengalami sakit flu biasa," bantahnya.
Pasangan suami istri ini harus kehilangan anaknya yang masih berusia dua bulan akibat pihak rumah sakit terlambat memberikan penanganan medis.
Nursia hanya bisa menangisi kepergian putrinya Naila yang baru dua bulan dia lahirnya. Ditemui di rumahnya, Nursia menuturkan, sebelum meninggal dunia, putri keempat itu mengalami flu biasa lalu dibawa ke puskesmas terdekat. Namun, karena nafas Naila tersengal-sengal, maka dirujuk ke RSUD Lasinrang, Pinrang.
Berharap anaknya segera mendapat pelayanan medis, tapi ternyata pihak rumah sakit justru mengharuskan Mustari dan Nursia lebih dulu mengurus kelengkapan berkas seperti foto copy KK, KTP dan surat tanda lahir.
"Saya menunggu di loket selama kurang lebih dua jam, sampai bayi saya meninggal dunia di pangkuan saya," tuturnya dengan nada sedih, Sabtu (2/11/2013).
Pihak keluarga menduga, bayi Naila meninggal lantaran tak segera mendapatkan pelayanan medis dari rumah sakit. Dengan kondisi nafas tersengal-sengal seharusnya Naila segera mendapatkan bantuan darurat dari tim medis.
Sementara itu, ketika ditemui wartawan, Direktur RSUD Lasinrang Pinrang dr Hasnah Syam membantah jika pihaknya tidak segera menangani pasien itu.Pihak rumah sakit sudah melakukan hal sesuai prosedur yang berlaku.
"Hanya saja saat mendaftar, pasien tidak mengatakan anaknya dalam keadaan darurat, sesuai yang tertera pada surat rujukan yang hanya didiagnosa mengalami sakit flu biasa," bantahnya.
(lns)