Latah, Pemkot Solo larang topeng monyet

Rabu, 30 Oktober 2013 - 15:52 WIB
Latah, Pemkot Solo larang...
Latah, Pemkot Solo larang topeng monyet
A A A
Sindonews.com - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dinilai latah dengan melakukan penataan terhadap seniman topeng monyet yang ada di Kota Solo. Penataan seniman tersebut, dilakukan untuk meminimalisasi eksploitasi binatang.

Pria yang akrab disapa Rudy tersebut mengatakan, untuk tahap awal, pihaknya bakal menginventarisasi seniman topeng monyet yang ada di seluruh penjuru Kota Solo. Seniman tersebut, nantinya bakal didata mulai dari latar belakang, alamat, hingga asal usul monyet yang dia dapatkan.

Menurutnya, inventarisasi atau pendataan itu perlu dilakukan untuk meengetahui bagaimana cara penanganan seniman topeng monyet tersebut, jika monyet-monyet itu tidak boleh dipekerjakan di Kota Solo.

“Kita akan lakukan pendekatan terlebih dahulu kepada mereka. Dengan pendekatan tersebut, nantinya bakal kita ketahui solusi apa yang nantinya bisa diberikan oleh pemerintah kota kepada para seniman topeng monyet tersebut,” ucapnya, Kepada wartawan, Rabu (30/10/2013).

Selain itu, pihaknya juga bakal mengembalikan para seniman tersebut ke daerah asal mereka. Menurutnya, seniman tersebut bakal diserahkan kepada kepala daerah masing-masing, untuk dicarikan solusi terkait masalah tersebut. Sedangkan untuk seniman yang berasal dari Kota Solo, pihaknya bakal mencarikan solusi terbaik dengan dinas terkait.

Akan tetapi, solusi apa yang akan diberikan, menurutnya belum akan dibocorkan kepada masyarakat luas. “Ya, nanti kita carikan solusinya. Bagaimanapun, penyiksaan terhadap hewan seperti monyet itu tidak boleh dilakukan. Semua makhluk hidup harus kita jaga dan rawat,” sambungnya.

Meski demikian, pihaknya belum akan menerjunkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan razia besar-besaran terhadap seniman topeng monyet tersebut. Dia menegaskan, untuk tahap awal, pihaknya akan melakukan pendekatan terlebih dahulu.

Sementara itu, berdasar pantauan wartawan, topeng monyet mulai sulit ditemukan di sejumlah titik-titik mangkal yang ada di Kota Solo. Seperti di Jalan MT Haryono, RM Said, Gendengan, dan beberapa titik lampu merah di Kota Solo.

Dari penuturan para PKL yang ada di sekitar kawasan itu, seniman topeng monyet tersebut mulai kembali ke kampung halaman masing-masing setelah adanya penertiban di Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta beberapa waktu lalu.

“Mereka pada takut dan pulang kampung sejak beberapa waktu lalu. Meskipun ada, paling-paling hanya beberapa dan tidak seperti dahulu,” ucap seorang warga Tri Utomo.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1190 seconds (0.1#10.140)