Museum Radya Pustaka masuki era digitalisasi naskah

Selasa, 29 Oktober 2013 - 07:15 WIB
Museum Radya Pustaka masuki era digitalisasi naskah
Museum Radya Pustaka masuki era digitalisasi naskah
A A A
Sindonews.com - Tata kelola Museum Radya Pustaka di Solo, Jawa Tengah, dirombak secara menyeluruh mulai aspek organisasi hingga cara mengemas koleksi kuno.

Menapaki usia ke-123 tahun, Museum Radya Pustaka bakal tampil lebih modern dalam menguak misteri masa lalu.

Digitalisasi naskah dan penerjemahan aksara kuno ke tulisan latin adalah langkah awal merealisasikan konsep modernisasi. Komite Musium Radya Pustaka menggandeng kalangan akademisi di bidang tersebut dari Fakultas Sastra dan Senirupa Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), dan menuangkannya melalui MoU.

Sebanyak 400 jilid karya sastra berusia ratusan tahun dibidik dalam proyek digitalisasi dan penerjemahan naskah.

“MoU berlaku selama tiga tahun dan mulai aktif dikerjakan tahun depan. Kami sudah mengusulkan anggaran hibah dari APBD senilai Rp680 juta, yang di antaranya untuk realisasi program tersebut,” kata Ketua Komite Museum Radya Pustaka, Purnomo Subagyo, di sela-sela acara Wilujengan, kemarin.

Adapun upaya digitalisasi naskah bertujuan menjaga koleksi tetap lestari melalui penggandaan secara elektronik. Sedangkan penerjemahan literatur akan membantu masyarakat awam memahami isi karya sastra tersebut.

MoU sengaja dijalin selama tiga tahun supaya waktu penerjemahan 400 jilid cukup.

“Satu jilid sekitar 50-150 lembar. Dalam menerjemahkan tidak saklek. Namun harus sesuai redaksional. Antara satu kalimat dengan kalimat lain nyambung,” imbuhnya.

Purnomo mengatakan, revitalisasi dan perluasan ruang sampai saat ini menyentuh porsi 50 persen, sejak dimulai Agustus lalu. Proyek dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan senilai Rp1,8 miliar ini ditarget rampung Desember mendatang.

“Kesan seram di museum bakal berubah dengan revitalisasi fisik yang tengah dikerjakan. Sedangkan untuk menata, salah satunya melalui inventarisasi dan digitalisasi,” lanjutnya.

Berdasarkan pendataan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) tahun 2007, Museum Radya Pustaka memiliki koleksi berupa wayang, arca, gamelan, kostum, dan literatur dengan jumlah mencapai ribuan buah yang tersimpan di delapan ruang.

Ketua Panitia Wilujengan Museum Radya Pustaka, St Wiyono mengatakan, puncak acara hari jadi ke-123 bertempat di Hotel Dana pada 30 Oktober.
Hari ini, wilujengan di Museum Radya Pustaka dilakukan dengan pemanjatan doa yang dipimpin tiga ulama di keraton. Salah satu putra PB XII turut menghadiri wilujengan, yakni GPH Dipo Kusumo.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7276 seconds (0.1#10.140)