Densus 88 pulangkan putra Suardi ke orang tua
A
A
A
Sindonews.com - Ahmad Iswandi (17), pemuda yang ditangkap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 sejak 17 Oktober 2013, kini telah dibebaskan dan dikembalikan ke ibu kandungnya Ismawati, di Dusun Cebba Desa Ulaweng Riaja, Kabupaten Bone.
Ahmad dipulangkan sekira pukul 20.00 Wita, pada Rabu 23 Oktober 2013. Namun, sejak berkumpul bersama dengan keluarganya, pemuda ini mulai menutup diri dengan para tetangganya.
Di rumah tempat tinggal orang tuanya, sekarang tampak kosong dan tak dihuni. Ahmad Iswandi beserta dua adik dan ibunya, untuk sementara menetap di rumah kerabatnya, di Dusun Cebba, Kecamatan Ulaweng Riaja yang hanya berjarak sekitar 1 kilometer.
Pantauan wartawan di rumah kerabatnya adik Ismawati, hanya dihuni oleh dua adik Ahmad Iswandi yang masih duduk di bangku sekolah dasar beserta nenek dan kakeknya yang sudah renta.
Bahkan, kedua orang tua Suardi yakni Palo (60) dan Namare (50) yang sengaja datang ke Kecamatan Amali yang mendengar anaknya terduga teroris ditembak mati oleh Densus 88 telah kembali ke kebunnya, di Kecamatan Siwa, Kabupaten Wajo.
"Mereka sudah pulang semua ke rumahnya. Ahmad Iswandi juga sudah pergi ke sekolahnya dan ibunya ada urusan di luar," kata Lebbi, adik kandung Ismawati, kepada Koran wartawan, Jumat (25/10/2013).
Kendati demikian, dari lingkungan tetangga Ahmad Iswandi sejak kedatangannya di Desa Ulaweng Riaja, Kecamatan Amali, pun tidak nampak bergaul dengan tetangganya.
"Saya belum tahu dimana dia, kalau tidak pergi ke kebunnya, dia mungkin ke sekolahnya di pesantren di Kecamatan Kajuara," kata tetangganya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan, Ahmad Iswandi yang tiba di kampungnya, di Desa Ulaweng Riaja, mendapat pengawalan dari pihak Polres Bone yang diantar langsung oleh Kasat Reskrim Polres Bone AKP Ali Tahir, dan diserahkan langsung ke ibu kandungnya, pada Rabu 23 Oktober 2013 malam.
Dari pihak keluarga menyebut, jika Ahmad Iswandi dibebaskan atas komunikasi telepon oleh polisi hanya beberapa jam dan sudah berada di rumahnya.
Kapolsek Amali AKP Rahman mengatakan, jika keberadaan Ahmad Iswandi tidak diketahuinya dan saat pertama kali diserahkan ke ibu kandungnya Ismawati.
"Soal keberadaannya, saya tidak tahu apakah dia berada di rumah atau tidak ada. Namun kami tidak tinggal diam dan tetap melakukan pengawasan," kata Rahman di ruang kerjanya.
Kendari demikian, Perwira berpangkat tiga balok ini meminta kepada pihak-pihak untuk tidak terlalu melakukan kunjungan rumahnya untuk menghindari timbulnya keresahan yang dialaminya pasca penembakan Densus 88 kepada Suardi.
Ahmad dipulangkan sekira pukul 20.00 Wita, pada Rabu 23 Oktober 2013. Namun, sejak berkumpul bersama dengan keluarganya, pemuda ini mulai menutup diri dengan para tetangganya.
Di rumah tempat tinggal orang tuanya, sekarang tampak kosong dan tak dihuni. Ahmad Iswandi beserta dua adik dan ibunya, untuk sementara menetap di rumah kerabatnya, di Dusun Cebba, Kecamatan Ulaweng Riaja yang hanya berjarak sekitar 1 kilometer.
Pantauan wartawan di rumah kerabatnya adik Ismawati, hanya dihuni oleh dua adik Ahmad Iswandi yang masih duduk di bangku sekolah dasar beserta nenek dan kakeknya yang sudah renta.
Bahkan, kedua orang tua Suardi yakni Palo (60) dan Namare (50) yang sengaja datang ke Kecamatan Amali yang mendengar anaknya terduga teroris ditembak mati oleh Densus 88 telah kembali ke kebunnya, di Kecamatan Siwa, Kabupaten Wajo.
"Mereka sudah pulang semua ke rumahnya. Ahmad Iswandi juga sudah pergi ke sekolahnya dan ibunya ada urusan di luar," kata Lebbi, adik kandung Ismawati, kepada Koran wartawan, Jumat (25/10/2013).
Kendati demikian, dari lingkungan tetangga Ahmad Iswandi sejak kedatangannya di Desa Ulaweng Riaja, Kecamatan Amali, pun tidak nampak bergaul dengan tetangganya.
"Saya belum tahu dimana dia, kalau tidak pergi ke kebunnya, dia mungkin ke sekolahnya di pesantren di Kecamatan Kajuara," kata tetangganya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan, Ahmad Iswandi yang tiba di kampungnya, di Desa Ulaweng Riaja, mendapat pengawalan dari pihak Polres Bone yang diantar langsung oleh Kasat Reskrim Polres Bone AKP Ali Tahir, dan diserahkan langsung ke ibu kandungnya, pada Rabu 23 Oktober 2013 malam.
Dari pihak keluarga menyebut, jika Ahmad Iswandi dibebaskan atas komunikasi telepon oleh polisi hanya beberapa jam dan sudah berada di rumahnya.
Kapolsek Amali AKP Rahman mengatakan, jika keberadaan Ahmad Iswandi tidak diketahuinya dan saat pertama kali diserahkan ke ibu kandungnya Ismawati.
"Soal keberadaannya, saya tidak tahu apakah dia berada di rumah atau tidak ada. Namun kami tidak tinggal diam dan tetap melakukan pengawasan," kata Rahman di ruang kerjanya.
Kendari demikian, Perwira berpangkat tiga balok ini meminta kepada pihak-pihak untuk tidak terlalu melakukan kunjungan rumahnya untuk menghindari timbulnya keresahan yang dialaminya pasca penembakan Densus 88 kepada Suardi.
(san)