Masuk ke pemukiman, warga tangkap buaya

Jum'at, 25 Oktober 2013 - 20:10 WIB
Masuk ke pemukiman, warga tangkap buaya
Masuk ke pemukiman, warga tangkap buaya
A A A
Sindonews.com - Warga Desa Martadinata, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim), dikagetkan dengan munculnya seekor buaya di tengah pemukiman. Beruntung, sebelum buaya tersebut menyerang manusia dan memangsa hewan ternak milik warga, hewan ini langsung ditangkap.

Buaya dengan panjang 145 centimeter dan lebar 19 centimeter, itu diikat warga pada bagian mulut dan kakinya. Setelah berhasil diamankan, warga kemudian menghubungi petugas Taman Nasional Kutai (TNK).

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Sangatta Kutai Timur Hernowo Supriyanto mengatakan, begitu mendapat informasi warga, dia bersama beberapa petugas TNK langsung menuju lokasi temuan buaya. Buaya yang berusia sekira dua tahun ini kemudian dibawa ke Danau Cermin untuk dilepaskan.

“Buaya masuk ke pemukiman warga, karena di habitatnya di Sungai Kanibungan terganggu. Warga yang bermukim di TNK sudah masuk sampai ke habitat buaya, sehingga terjadi konflik antara manusia dan habitat buaya,” kata Hernowo, kepada wartawan, Jumat (25/10/2013).

Masuknya buaya ke pemukiman warga tidak hanya sekali ini saja. Sudah beberapa kali buaya ini mencari makan di wilayah pemukiman. Bahkan laporan penyerangan buaya terhadap manusia di kawasan TNK juga sudah beberapa kali terjadi.

Mengenai pemilihan lokasi pelepasan buaya, Hernowo menyebut Danau Cermin merupakan habitat buaya dan tak ada pemukiman penduduk di sana. Selain itu, banyak buaya yang direlokasi ke tempat tersebut.

“Di Danau Cermin memang habitat buaya yang tak ada pemukiman, jadi konflik buaya dengan manusia tak terjadi di sana,” tambahnya.

Taman Nasional Kutai memang merupakan areal konservasi. Sayangnya banyak penduduk membuka lahan di wilayah tersebut dan mengklaim itu sebagai tanahnya. Upaya pelepasan kawasan sudah dilakukan oleh pemerintah agar masyarakat bisa memiliki tanah di lokasi itu.

“Masyarakat harus ikut menjaga kelestarian satwa liar seperti buaya. Untuk menghindari konflik dengan buaya, masyarakat kita imbau jangan melakukan aktivitas pembangunan di habitatnya sepanjang sungai,” katanya.

Jika menemukan buaya atau satwa liar lainnya, dia menambahkan, agar jangan dibunuh. Sebaiknya langsung dilaporkan ke Balai TNK atau ke Badan Konservasi Sumber Daya Alam kaltim.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6667 seconds (0.1#10.140)