5.000 orang siap meriahkan kirab agung Keraton Solo

Kamis, 24 Oktober 2013 - 19:07 WIB
5.000 orang siap meriahkan kirab agung Keraton Solo
5.000 orang siap meriahkan kirab agung Keraton Solo
A A A
Sindonews.com - Kirab kepulangan Paku Buwono (PB) XIII ke Keraton Solo bersama Mahapatih KGPH Tedjowulan akan diikuti kurang lebih 5.000 orang warga Solo.

Menurut salah seorang putra PB XIII, yakni Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Suryo Wicaksono kepulangan sang raja ke keraton ini akan dilangsungkan dalam kemasan kirab agung.

Menurut Nino, panggilan akrab KGPH Suryo Wicaksonso, kirab agung tidak hanya sebagai simbol kebudayaan belaka.

Namun, kirab itu sekaligus menandai pemerintahan di dalam Keraton Kasunanan berjalan lagi setelah vakum selama delapan tahun karena konflik.

"Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Paku Buwono (PB) XIII sudah memutuskan untuk tetap melaksanakan kirab sebagai simbol kembali ke dalam Keraton Solo. Begitu Raja dan Mahapatih masuk, pemerintahaan di dalam keraton kembali berjalan," harap Nino, Kamis (24/10/2013)

Nino menambahkan, bila nantinya keturunan keraton yang mengaku sebagai Dewan Adat Keraton menolak ikut kirab, PB XIII tidak akan lagi menggubrisnya.

"Kalau mereka (keturunan PB XII) tidak mau ikut mengantarkan Raja ke Sasono Sewoko (pusat raja memerintah) Raja tidak akan menggubrisnya," tukas Nino.

Terpisah Wali Kota Solo FX Rudy Hadyatmo mengatakan, prosesi kembalinya PB XIII ke Sasono Sewoko ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan mediasi yang diprakarsai Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta. Pemkot hanya punya satu tujuan yaitu mengembalikan singgasana kepada PB XIII.

"Biarlah Sinuhun PB XIII dan Mahapatih Tedjowulan duduk dulu di singgasananya. Baru setelah itu dilakukan upaya penyelesaian lebih lanjut sampai tuntas oleh raja," harap Rudy.

Wali kota sangat berharap setelah sinuhun kembali jumeneng di keraton, maka bisa menuntaskan konflik.

"Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk melestarikan bangunan keraton, karena merupakan bangunan cagar budaya. Tapi dalam beberapa tahun terakhir tidak bisa maksimal karena terganjal konflik keluarga," pungkasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9663 seconds (0.1#10.140)
pixels