Mahasiswa ITB minta polisi standby di lokasi rawan
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya ada lima kejadian perampasan menimpa mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) di ruas jalan yang sama. Tidak hanya merampas, pelaku juga menganiaya korbannya. Dugaan kuat pelaku adalah geng motor.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Tamansari, Kota Bandung, yang berdekatan dengan Kampus ITB.
"Daerah situ memang bisa dibilang rawan," ujar Fabianto Maoludio (19), mahasiswa Teknik Geodesi ITB, Rabu (23/10/2013).
Saat malam, Jalan Tamansari sangat gelap karena penerangan yang minim. Daerah itu juga sepi dari aktivitas warga maupun mahasiswa.
"Teman saya pernah dua kali dirampas handphonenya di daerah situ, malam-malam waktu jalan sendirian," ungkapnya.
Muhammad Hafidz (20), mahasiswa Teknik Geodesi ITB, juga mengungkapkan pernah ada kejadian perampasan motor di daerah sekitar yang dialami temannya.
"Teman saya motornya diambil. Pelakunya pakai motor, tapi enggak pakai atribut tertentu," ucapnya.
Fabianto dan Hafidz pun berharap kejadian yang menimpa rekan-rekannya tidak lagi dialami orang lain. Polisi pun perlu bertindak tegas. Operasi pun perlu dilakukan untuk menjaring pelaku kriminal, baik itu geng motor atau bukan.
Fabianto bahkan mengusulkan agar polisi stand by di lokasi-lokasi rawan kriminalitas. Mobil patroli minimal ada di lokasi agar membuat pelaku ciut saat akan beraksi karena merasa diawasi polisi.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Tamansari, Kota Bandung, yang berdekatan dengan Kampus ITB.
"Daerah situ memang bisa dibilang rawan," ujar Fabianto Maoludio (19), mahasiswa Teknik Geodesi ITB, Rabu (23/10/2013).
Saat malam, Jalan Tamansari sangat gelap karena penerangan yang minim. Daerah itu juga sepi dari aktivitas warga maupun mahasiswa.
"Teman saya pernah dua kali dirampas handphonenya di daerah situ, malam-malam waktu jalan sendirian," ungkapnya.
Muhammad Hafidz (20), mahasiswa Teknik Geodesi ITB, juga mengungkapkan pernah ada kejadian perampasan motor di daerah sekitar yang dialami temannya.
"Teman saya motornya diambil. Pelakunya pakai motor, tapi enggak pakai atribut tertentu," ucapnya.
Fabianto dan Hafidz pun berharap kejadian yang menimpa rekan-rekannya tidak lagi dialami orang lain. Polisi pun perlu bertindak tegas. Operasi pun perlu dilakukan untuk menjaring pelaku kriminal, baik itu geng motor atau bukan.
Fabianto bahkan mengusulkan agar polisi stand by di lokasi-lokasi rawan kriminalitas. Mobil patroli minimal ada di lokasi agar membuat pelaku ciut saat akan beraksi karena merasa diawasi polisi.
(lns)