Suplai air PDAM di Polewali keruh akibat hujan
A
A
A
Sindonews.com – Hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir sangat berdampak pada kualitas air. Terlebih hasil olahan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang saat ini mengalami kekeruhan.
Meski dampak positif lainnya adalah naiknya debit air di beberapa tempat pengolahan air PDAM.
Direktur PDAM Polman, Fadly Anwar, mengakui suplai air di wilayah Polman khususnya di Kecamatan Polewali sedikit terganggu karena mengalami kekeruhan. Namun, hal itu terjadi karena intensitas hujan beberapa hari terakhir yang cukup tinggi.
Meskipun keruh, namun PDAM tetap bisa mengalirkan atau mensuplai air ke seluruh sambungan karena kekeruhan yang terjadi masih tergolong sedang.
“Jika kondisi airnya sangat keruh, kami tidak akan mengalirkan air ke sambungan. Tapi karena kondisi air olahan hanya mengalami keruh sedang, maka masih bisa disuplai,” ujar Fadly kepada KORAN SINDO, kemarin.
Selain kondisi air yang keruh akibat intensitas hujan, arus air yang disuplai juga sedikit lambat dari sebelumnya.
Fadly menjelaskan, intensitas hujan yang tinggi tidak hanya berdampak pada suplai air yang keruh, tetapi juga arus air mengalami pelambatan.
Hal itu terjadi karena pengolahan air yang mengalami penurunan. Apalagi, kapasitas pengolahan pada dua penampungan besar yang mengairi kurang lebih 7.000 sambungan di Kecamatan Polewali hanya bisa mendistribusi air sebanyak 45 liter perdetik. Yakni, 35 liter di penampungan Pullele, dan 10 liter per detik di penampungan Batupia.
“Akibat kekeruhan yang terjadi, pengolahan air juga menjadi lambat karena harus disaring beberapa kali sebelum dialirkan ke sambungan,” terang Fadly.
Terkait kondisi itu, Fadly menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena kondisi air yang mengalami kekeruhan. Namun, ia berjanji hal itu tidak akan berlangsung lama. Karena, yang terpenting dilakukan adalah bagaimana air bisa disuplai dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di Polman.
Meski dampak positif lainnya adalah naiknya debit air di beberapa tempat pengolahan air PDAM.
Direktur PDAM Polman, Fadly Anwar, mengakui suplai air di wilayah Polman khususnya di Kecamatan Polewali sedikit terganggu karena mengalami kekeruhan. Namun, hal itu terjadi karena intensitas hujan beberapa hari terakhir yang cukup tinggi.
Meskipun keruh, namun PDAM tetap bisa mengalirkan atau mensuplai air ke seluruh sambungan karena kekeruhan yang terjadi masih tergolong sedang.
“Jika kondisi airnya sangat keruh, kami tidak akan mengalirkan air ke sambungan. Tapi karena kondisi air olahan hanya mengalami keruh sedang, maka masih bisa disuplai,” ujar Fadly kepada KORAN SINDO, kemarin.
Selain kondisi air yang keruh akibat intensitas hujan, arus air yang disuplai juga sedikit lambat dari sebelumnya.
Fadly menjelaskan, intensitas hujan yang tinggi tidak hanya berdampak pada suplai air yang keruh, tetapi juga arus air mengalami pelambatan.
Hal itu terjadi karena pengolahan air yang mengalami penurunan. Apalagi, kapasitas pengolahan pada dua penampungan besar yang mengairi kurang lebih 7.000 sambungan di Kecamatan Polewali hanya bisa mendistribusi air sebanyak 45 liter perdetik. Yakni, 35 liter di penampungan Pullele, dan 10 liter per detik di penampungan Batupia.
“Akibat kekeruhan yang terjadi, pengolahan air juga menjadi lambat karena harus disaring beberapa kali sebelum dialirkan ke sambungan,” terang Fadly.
Terkait kondisi itu, Fadly menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena kondisi air yang mengalami kekeruhan. Namun, ia berjanji hal itu tidak akan berlangsung lama. Karena, yang terpenting dilakukan adalah bagaimana air bisa disuplai dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di Polman.
(lns)