Sebulan hilang, Viera ditiduri pacar 2 kali

Rabu, 16 Oktober 2013 - 15:07 WIB
Sebulan hilang, Viera...
Sebulan hilang, Viera ditiduri pacar 2 kali
A A A
Sindonews.com - Ibunda Sheril Margareta atau dikenal dengan nama Viera (12) menduga jika anaknya telah menjadi korban trafficking atau penjualan manusia. Hal itu dikuatkan dengan penemuan bukti-bukti dan pengakuan RF (26) yang diamankan pihak kepolisian.

Ibu Viera, Suzan Christiane (31) mengungkapkan, kecurigaan muncul saat dirinya bertemu RF dan mengintrogasinya. Tak hanya itu HP milik RF pun sempat diperiksa dan ditemukan SMS yang menjurus kepada trafficking.

"Dalam SMS-nya, anak saya bilang katanya lagi sama om, tapi enggak nyebut nama. Terus ada lagi SMS yang bunyinya 'Aku beres dibooking jam 8 jemput biasa'," tuturnya kepada wartawan, Rabu (16/10/2013).

Kecurigaan pun semakin bertambah, saat RF disuruh untuk menelepon Viera melalui HP-nya. "Tapi anehnya yang angkat telepon itu laki-laki, pas nanya Viera dimana si laki-laki itu berkelit. Bahkan diakhir pembicaraan RF seolah memberi kode untuk mengakhiri pembicaraan," terangnya.

Atas kecurigaan itulah RF pun akhirnya dibawa ke Mapolrestabes Bandung. Dalam pengakuannya kepada polisi, RF mengaku mengenal Sheril yang kini lebih dikenal dengan nama Viera. Bahkan dia pun mengaku telah berhubungan layaknya suami-istri dengan Viera yang masih berumur 12 tahun.

Kepada polisi, RF mengaku menggauli Viera sebanyak dua kali. Yakni, di sebuah hotel di kawasan Naripan dan di rumah paman RF. Sementara untuk masalah kemana saja Viera pernah dibawa, kepada polisi RF hanya pernah mengajaknya ke tiga tempat, pertama ke Jalan Suci, Karaoke DS (Jalan Karapitan), dan BRI Tower (Jalan Asia-Afrika).

"Tapi pas giliran ditanya sama polisi di mana keberadaan Viera, RF bungkam. Bahkan sampai akhir pemeriksaan RF tidak juga mau bicara kepada polisi," tegasnya.

Usai pemeriksaan terhadap RF oleh polisi, Suzan kembali dibuat kecewa. Bukan hanya tidak bisa menemukan anaknya, tapi juga karena RF tidak di tahan oleh pihak kepolisian.

"Padahal itu kan sudah cukup bukti, saksi juga ada. Kalau memang tidak terbukti trafficking, tapi kan RF sudah mengaku meniduri anak saya yang masih di bawah umur," sesalnya.

Hingga kini, Suzan masih mencari jalan agar anaknya segera ditemukan. Sementara kini RF hanya dikenakan wajib lapor setiap hari Senin dan Kamis. "Saya juga sudah minta bantuan kepada Polda Jabar, Mabes Polri, dan KPAI melalui email. Tapi sampai sekarang belum ada respon," tukasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8082 seconds (0.1#10.140)