Wabah scabies masih menyerang warga Cilacap
A
A
A
Sindonews.com - Hingga kini, wabah scabies masih melanda ratusan warga di Cilacap, Jawa Tengah. Untuk mencegah meluasnya penularan penyakit ini, petugas dari dinas kesehatan Cilacap memberikan obat dan penyuluhan dengan mendatangi satu persatu rumah warga yang terserang gatal-gatal.
Warga yang paling banyak terserang, berasal dari Desa Gentasari, Kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah. Satu persatu warga didatangi dan ditemukan luka gatal akibat kutu itu telah infeksi.
Penyakit itu tidak hanya melanda orang dewasa, dan anak-anak. Tetapi juga balita. Seperti yang dialami seorang balita berusia tiga bulan misalnya. Balita ini terjangkit penyakit scabies, karena ditularkan oleh ibunya.
Sebagian warga yang terserang ada yang sudah mulai membaik. Kendati begitu, petugas tetap memberikan salep kulit kepada mereka. Pemberian salep itu diharapkan dapat mencegah meluasnya penularan penyakit gatal-gatal akibat bakteri scabies.
Selain memberikan obat, petugas juga memberikan penyuluhan kepada warga tentang penanganan penyakit ini dan melakukan pola hidup sehat.
Wabah penyakit gatal-gatal yang diderita warga ini telah berlangsung hampir satu bulan. Biasanya, rasa gatal pada kulit dirasakan warga pada malam hari. Setelah digaruk, gatal pada kulit akan membuat luka menghitam seperti borok.
Selain memberikan obat salep kulit, petugas kesehatan juga menganjurkan warga membersihkan perabotan rumah, seperti mencuci handuk, dan slimut, serta menjaga kebersihan sanitasi.
Warga yang terserang penyakit scabies, saat ini terus dalam pengawasan dan pemantauan petugas kesehatan, agar penyebaran penyakit tersebut tidak semakin meluas.
Warga yang paling banyak terserang, berasal dari Desa Gentasari, Kecamatan Kroya, Cilacap, Jawa Tengah. Satu persatu warga didatangi dan ditemukan luka gatal akibat kutu itu telah infeksi.
Penyakit itu tidak hanya melanda orang dewasa, dan anak-anak. Tetapi juga balita. Seperti yang dialami seorang balita berusia tiga bulan misalnya. Balita ini terjangkit penyakit scabies, karena ditularkan oleh ibunya.
Sebagian warga yang terserang ada yang sudah mulai membaik. Kendati begitu, petugas tetap memberikan salep kulit kepada mereka. Pemberian salep itu diharapkan dapat mencegah meluasnya penularan penyakit gatal-gatal akibat bakteri scabies.
Selain memberikan obat, petugas juga memberikan penyuluhan kepada warga tentang penanganan penyakit ini dan melakukan pola hidup sehat.
Wabah penyakit gatal-gatal yang diderita warga ini telah berlangsung hampir satu bulan. Biasanya, rasa gatal pada kulit dirasakan warga pada malam hari. Setelah digaruk, gatal pada kulit akan membuat luka menghitam seperti borok.
Selain memberikan obat salep kulit, petugas kesehatan juga menganjurkan warga membersihkan perabotan rumah, seperti mencuci handuk, dan slimut, serta menjaga kebersihan sanitasi.
Warga yang terserang penyakit scabies, saat ini terus dalam pengawasan dan pemantauan petugas kesehatan, agar penyebaran penyakit tersebut tidak semakin meluas.
(san)