2 mahasiswa Timor Leste tewas, warga Klampis gempar
A
A
A
Sindonews.com - Tewasnya dua Mahasiswa asal Timor Leste membuat gempar Klampis Semalang Gang II, Sukolilo, Surabaya. Pasalnya, kejadian tragis ini baru terjadi pertama kali. Terlebih lagi membuat dua orang harus meregang nyawa.
"Kejadiannya dini hari. Waktu itu istri saya cerita ada tawuran dua orang tewas," kata Ahmad Roziqin, salah satu warga yang ditemui wartawan di Masjid Haqqul Yaqin sekira 100 meter dari lokasi kejadian, Rabu (9/9/2013).
Pria berusia 60 tahun ini mengaku kaget ketika mendengar kejadian tersebut. Pasalnya, sebelumnya tidak pernah ada kejadian serupa. Ia juga mengaku memang di Klampis Semalang ini ada sejumlah rumah kos yang menampung para mahasiswa-mahasiswa dari luar kota.
Sejumlah mahasiswa tersebut berasal dari sejumlah daerah baik dari dalam maupun luar jawa. "Kalau dari kawasan Timor Leste rata-rata berada di Gang I (Klampis semalang Gang 1).Ada di rumah Pak Haji Ridwan," jelasnya.
Sayangnya, Roziqin tidak mengetahui secara pasti kronologis peristiwa berdarah itu. Ia mengaku, ketika datang ke lokasi sudah ramai polisi dan sejumlah warga.
Terpisah, Yudi warga yang lain mengatakan sebelum kejadian di tempat tersebut sempat terdengar keributan. Keributan itu terjadi di Klampis semalang Gang 1. Sejumlah warga sempat melerai keribuatan antara Ismenio Boy Algerio (24) mahasiswa Universitas Narotama, Surabaya dan Ubaldio (22) mahasiswa Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) dengan Aldino alias Sudrun.
Keributan tersebut mereda. Namun sekira pukul 00.30 WIB terjadi keributan lagi di gang sebelah dan menyebabkan dua orang harus tewas.
"Boy dan Ubaldio ini masih saudara sepupu tewas bersimbah darah. Ubaldio tewas dalam perjalanan ke rumah sakit dan Boy tewas di loaksi dengan luka bacok," kata Yudi yang ikut menyaksikan olah TKP pihak Polsek Sukolilo.
Hingga saat ini Polisi masih mengungkap di balik tewasnya dua mahasiswa asal Timor Leste. setidaknya ada empat saksi yang diperiksa oleh polisi.
"Kejadiannya dini hari. Waktu itu istri saya cerita ada tawuran dua orang tewas," kata Ahmad Roziqin, salah satu warga yang ditemui wartawan di Masjid Haqqul Yaqin sekira 100 meter dari lokasi kejadian, Rabu (9/9/2013).
Pria berusia 60 tahun ini mengaku kaget ketika mendengar kejadian tersebut. Pasalnya, sebelumnya tidak pernah ada kejadian serupa. Ia juga mengaku memang di Klampis Semalang ini ada sejumlah rumah kos yang menampung para mahasiswa-mahasiswa dari luar kota.
Sejumlah mahasiswa tersebut berasal dari sejumlah daerah baik dari dalam maupun luar jawa. "Kalau dari kawasan Timor Leste rata-rata berada di Gang I (Klampis semalang Gang 1).Ada di rumah Pak Haji Ridwan," jelasnya.
Sayangnya, Roziqin tidak mengetahui secara pasti kronologis peristiwa berdarah itu. Ia mengaku, ketika datang ke lokasi sudah ramai polisi dan sejumlah warga.
Terpisah, Yudi warga yang lain mengatakan sebelum kejadian di tempat tersebut sempat terdengar keributan. Keributan itu terjadi di Klampis semalang Gang 1. Sejumlah warga sempat melerai keribuatan antara Ismenio Boy Algerio (24) mahasiswa Universitas Narotama, Surabaya dan Ubaldio (22) mahasiswa Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) dengan Aldino alias Sudrun.
Keributan tersebut mereda. Namun sekira pukul 00.30 WIB terjadi keributan lagi di gang sebelah dan menyebabkan dua orang harus tewas.
"Boy dan Ubaldio ini masih saudara sepupu tewas bersimbah darah. Ubaldio tewas dalam perjalanan ke rumah sakit dan Boy tewas di loaksi dengan luka bacok," kata Yudi yang ikut menyaksikan olah TKP pihak Polsek Sukolilo.
Hingga saat ini Polisi masih mengungkap di balik tewasnya dua mahasiswa asal Timor Leste. setidaknya ada empat saksi yang diperiksa oleh polisi.
(rsa)