Tangkuban Parahu waspada, 1.000 pedagang tak jualan

Selasa, 08 Oktober 2013 - 10:19 WIB
Tangkuban Parahu waspada, 1.000 pedagang tak jualan
Tangkuban Parahu waspada, 1.000 pedagang tak jualan
A A A
Sindonews.com -Sejak statusnya ditetapkan dari normal menjadi waspada, Gunung Tangkuban Parahu harus disterilkan sejauh 1,5 kilometer dari pusat kawah. Tidak boleh ada aktivitas manusia karena lokasi sekitar dinilai berbahaya.

Pengunjung pun praktis tidak bisa masuk untuk melihat keindahan Tangkuban Parahu dari dekat. Wisatawan dari berbagai daerah dan negara juga harus menelan kekecewaan karena mereka tidak bisa masuk ke lokasi.

Selain pengunjung, pedagang yang biasa berjualan di Tangkuban Parahu juga tidak bisa masuk. "Kasihan pedagang di sini, sekarang enggak bisa jualan," ungkap Yeyen (49), salah seorang pedagang di Tangkubanparahu, Selasa (8/10/2013).

Menurutnya, ada sekira 1.000 pedagang yang selama ini berjualan di sekitar Tangkubanparahu, mulai dari penjual makanan hingga aksesoris.

"Mereka rata-rata menggantungkan penghasilannya dari jualan di sini. Karena enggak jualan, pedagang juga enggak punya pemasukan," jelasnya.

Yeyen mengatakan, 90 persen pedagang di sana adalah warga Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

"Kalau pedagang sih pasti berharapnya mudah-mudahan Tangkubanparahu normal lagi biar bisa jualan lagi," tuturnya.

Dibanding pedagang lain, Yeyen sebenarnya terbilang beruntung. Sebab ia masih bisa berjualan makanan. Meski begitu, ia harus pindah lapak jualan untuk sementara ke dekat pos keamanan.

"Ibu mah kebetulan jualan makanan untuk pegawai di sini," ucapnya.

Itu merupakan penghasilan utamanya. Sementara jika ada wisatawan yang membeli barang dagangannya itu terbilang sebagai bonus.

Soal penghasilan, diakui Yeyen ada penurunan setelah Tangkubanparahu berstatus Waspada. "Sekarang mah rata-rata dapat (omzet) Rp300 ribu. Kalau lagi normal, bisa dapat di atas Rp500 ribu," katanya.

Ia pun bersyukur bisa tetap jualan di saat pedagang lain sama sekali tidak punya penghasilan. "Alhamdulillah ibu masih dikasih rezeki, masih bisa jualan," ujar Yeyen.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7069 seconds (0.1#10.140)