Guru di Majalengka serentak gelar doa bersama

Sabtu, 05 Oktober 2013 - 17:01 WIB
Guru di Majalengka serentak gelar doa bersama
Guru di Majalengka serentak gelar doa bersama
A A A
Sindonews.com - Pemandangan berbeda terjadi di lingkungan sekolah di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat pada Sabtu 5 Oktober 2013. Tepat pukul 10.00 WIB, sejumlah guru di sekolah se Kabupaten Majalengka menggelar doa bersama. Doa itu dilaksanakan serentak di semua sekolah di Majalengka.

Seperti SMA PGRI Majalengka, di Jalan K.H Abdul Halim, No. 77 Majalengka ini. Saat istirahat seluruh guru berkumpul di masjid sekolah guna melakukan doa bersama.

Selain diikuti oleh para guru, doa bersama yang berlangsung sekitar 10 menit tersebut juga diikuti oleh sejumlah siswa di Sekolah itu. Hadir juga dalam kegiatan tersebut Ketua PGRI Kabupaten Majalengka, Oho Sukaatmaja.

Seusai mengikuti doa bersama, Oho menjelaskan kegiatan tersebut merupakan tindak-lanjut dari instruksi PB PGRI di Jakarta. Dijelaskan dia, dengan adanya aksi dalam bentuk doa bersama tersebut diharapkan bisa membawa perubahan bagi guru khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya.

“Doa bersama antara guru dan sebagian anak-anak ini dilakukan pada jam istirahat. Kami melaksanakan sesuai petunjuk dari pengurus besar PGRI. Ini dilakukan semua guru di masing-masing sekolah tempat mereka mengajar,” kata Oho kepada wartawan.

Dijelaskan dia, sebagaimana diungkapkan oleh PB PGRI, doa bersama tersebut sebagai bentuk keprihatinan terhadap permasalahan guru yang dinilai tidak kunjung ada penyelesaian. Salah satunya, jelas dia, permasalahan pembayaran insentif yang selalu terlambat.

“Banyak hal-hal yang menyangkut masalah guru, yang masih belum terselasaikan. Salah satunya adalah masalah insentif. PB PGRI sudah berupaya melakukan koordinasi berkali-kali dengan pihak terkait, namun belum ada kepastian,” jelas dia.

Lebih jauh dijelaskan dia, ke depan diharapkan Pemerintah bisa lebih memperhatikan lagi para guru. Terlebih, jelas dia, dengan diberlakukannya kurikulum tahun 2013 ini, yang dinilai perlu adanya pelatihan-pelatihan bagi para guru.

“Berharap dilakukan pelatihan-pelatihan terkait penerapan kurikulum 2013 yang dibiayai oleh pemerintah. Karena dengan kurikum baru itu, sangat dibutuhkan pelatihan,” papar dia.

Terkait pelaksanaan doa bersama yang dilakukan di tiap-tiap sekolah, Oho menjelaskan hal tersebut sengaja dilakukan agar tidak menggangu Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM). Pasca dilakukannya doa bersama, jelas dia, KBM dilanjutkan seperti hari-hari biasanya.

“Dilaksanakan di lingkungan sekolah, agar (KBM) tidak terganggu. Ini (doa) dilakukan selama 10 menit pada waktu istirahat. Setelah ini (doa), KBM berlanjut, jadi tidak menggangu,” papar dia.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8188 seconds (0.1#10.140)