Gusti Moeng berang saat mediasi Keraton Solo

Jum'at, 04 Oktober 2013 - 20:57 WIB
Gusti Moeng berang saat mediasi Keraton Solo
Gusti Moeng berang saat mediasi Keraton Solo
A A A
Sindonews.com - Upaya mediasi penyelesaian konflik Keraton Solo yang diinisiasi oleh Pemkot setempat, Jumat (4/10/2013) siang, kembali alot.

Pertemuan itu hanya mencapai kesepakatan lisan untuk berdamai antara dua kubu, terutama sepakat menjaga prosesi kirab malam1 Suro agar berjalan aman tanpa ada konflik. Meskipun begitu, isi konsep perdamaian secara makro baru akan dibahas setelah 1 Suro.

Dalam mediasi tersebut, Paku Buwono XIII Hanggabehi dan Teddowulan hadir. Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, dan Muspida lengkap juga turut hadir. Termasuk 35 anak raja juga hadir dalam pertemuan yang berlangsung sekira empat jam itu.

“Yang jelas kedua belah pihak sudah sepakat untuk rukun dan berdamai, soal merasa terpaksa atau tidak, Pemkot tidak campur tangan, karena tugas Pemkot hanya mengamankan Keraton Solo tidak tercabik-cabik,” ujar Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Menurut Pria yang akrab disapa Rudy itu, dirinya mengakui jika Gusti Moeng terlihat keberatan dengan kesepakatan untuk berdamai dan menolak untuk bersalaman dengan kubu PB XIII dan Tedjowulan. Namun bagi Pemkot tidak ada masalah meski isi perdamaian belum jelas. Setidaknya kedua belah pihak telah berjanji akan mengamankan prosesi malam 1 Suro.

Sementara itu Gusti Moeng saat ditanya wartawan enggan memberikan komentar terkait hasil kesepakatan tersebut. Gusti Moeng keluar ruangan terlihat dengan wajah marah. “Tanya saja Pak Wali, saya pulang saja,” ketusnya.

Sejurus kemudian PB XIII Hanggabehi mengakui secara prinsip sepakat untuk berdamai namun, hanya Gusti Moeng yang reaksioner menolaknya karena alasan keberadaan Tedjowulan. “Ya gor Moeng sing ora gelem karena menganggap ini masalah besar,” pungkas Hanggabehi.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.6478 seconds (0.1#10.140)