Gagalkan mediasi Keraton Solo, tak komitmen NKRI

Rabu, 02 Oktober 2013 - 21:04 WIB
Gagalkan mediasi Keraton Solo, tak komitmen NKRI
Gagalkan mediasi Keraton Solo, tak komitmen NKRI
A A A
Sindonews.com - Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo mempersilakan kepada pihak kubu Gusti Moeng cs, jika hendak menggagalkan acara pertemuan rekonsiliasi Keraton yang digagas oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Pihaknya tidak akan ambil pusing dengan adanya kabar tersebut, bahkan acara pertemuan yang rencananya akan digelar pada hari Jumat (4/10) tersebut akan tetap digelar meski Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Koes Murtiyah Wandansari atau Gusti Moeng tidak hadir.

“Ya silakan saja kalau mau menggagalkan. Bagaimanapun acara pertemuan itu merupakan upaya yang kami lakukan untuk merawat dan merevitalisasi bangunan cagar budaya sesuai dengan Undang-undang Cagar Budaya Nomor 11 tahun 2010. Dan kemarin sudah kita sampaikan bahwa jika tidak hadir, artinya menyetujui keputusan dalam pertemuan nantinya,” ungkap Wali Kota usai menghadiri World Toilet Summit, di The Sunan Hotel Rabu (2/10/2013).

Wali Kota yang akrab disapa Rudy ini mengatakan ketidakhadiran Gusti Moeng cs, menurutnya tidak akan menjadi persoalan. Mengingat dalam undangan sudah jelas dituliskan mengenai persyaratan tidak hadir artinya menyetujui.

“Kalau dari 35 putra-putri Sinuhun Pakubuwono XII, kalau yang tidak hadir hanya lima. Itu tidak akan menjadi masalah,” jelasnya.

Disinggung mengenai kemungkinan yang hadir hanya ada separuh, Rudy mengatakan hal itu tidak mungkin. Pasalnya dari putra-putri Sinuhun, banyak yang menginginkan Keraton bersatu, daripada terus-terusan berkonflik.

“Yang pengen konflik enggak selesai itu hanya beberapa saja kok. Yang jelas, kami punya komitmen. Selesai tidak selesai, Sinuhun Pakubuwono XIII adalah Hangabehi, dan akan segera kita arak kesana (keraton),” ujar dia.

Soal upaya penggagalan jumenengan Sinuhun di Keraton, Rudy justru mempertanyakan hal tersebut. Pasalnya, berdasarkan pengetahuannya, Gusti Moeng meminta Sinuhun untuk kembali jumeneng di keraton.

Sedangkan Sinuhun juga menghendaki hal serupa asalkan tidak ada pencegahan dan penyerangan. “Kalau menggagalkan lagi berarti tidak punya komitmen terhadap NKRI,” jelasnya.

Ditanya soal penambahan petugas keamanan, Rudy mengatakan hal itu tidak perlu. Dalam pertemuan tersebut nantinya juga akan dihadiri oleh Muspida Koordinator.

“Tidak perlu pakai penambahan petugas keamanan. Yang jelas dilihat saja nanti,” katanya.

Ia melanjutkan, dalam pertemuan tersebut hanya akan membahas soal jumenengan Sinuhun. Untuk itu, jika nantinya ada pihak-pihak yang diundang namun tidak hadir, menurut Rudy itu artinya menyetujui hasil dari pertemuan tersebut.

Sebelumnya salah seorang sumber yang enggan menyebutkan namanya, kepada KORAN SINDO memberikan informasi, bahwa akan ada upaya penggagalan yang akan dilakukan oleh Gusti Moeng cs. Bahkan ia memperkirakan, Jumat besok akan terjadi kerusuhan.

Sementara itu, KRMH Satriyo Hadinagoro yang merupakan salah satu kerabat dari kubu GKR Koes Murtiyah Wandansari, justru mengaku belum mendapatkan undangan dari Pemkot terkait pertemuan yang akan digelar pada hari Jumat mendatang.

Hingga saat ini pihaknya juga enggan berspekulasi terkait agenda kegiatan tersebut. “Undangannya saja belum kami terima, jadi kami belum bisa memastikan akan datang apa tidak? Kami kan juga belum tahu, bahasanya pertemuan itu seperti apa?” katanya.

Selasa (1/10) kemarin, berdasarkan pemantauan wartawan, terlihat adanya pertemuan sejumlah putra-putri Sinuhun Pakubuwono XII yang kini menjadi pengurus dalam lembaga di sebuah ruangan yang terletak diantara Sasana Sewaka dan Sasana Wilapa.

Wartawan yang hendak memantau acara tersebut pun diminta keluar lantaran rapat tersebut digelar tertutup.

Satriyo sendiri saat disinggung hal itu, tidak memberikan banyak keterangan. Menurutnya pertemuan tersebut hanya membahas masalah kegiatan hari raya kurban yang akan berlangsung beberapa pekan ke depan.
“Soal rapat itu, kami hanya membahas masalah pelaksanaan kurban oleh keraton. Jadi tidak ada bahas-bahasan soal mediasi itu. Undangannya kan belum kami terima, jadi kami tidak mau berandai-andai,” pungkasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1309 seconds (0.1#10.140)