Kinerja NGO asing di TNTN Riau dipertanyakan

Selasa, 01 Oktober 2013 - 01:31 WIB
Kinerja NGO asing di...
Kinerja NGO asing di TNTN Riau dipertanyakan
A A A
Sindonews.com - Taman Nasional Tesso Nillo (TNTN) Riau telah ditetapkan Pemerintah sebagai daerah dilindungi. Namun belakangan aksi pembalakan liar di area seluar 83 ribu hektar telah porak poranda makin gencar.

Padahal sejak terbentuknya TNTN pada tahun 2004 sudah ada bagian yang mengolah, yakni pihak Balai TNTN dan NGO asing yakni World Wildlife Fund (WWF).

Menurut Anggota Komisi A DPRD Riau, Toni Hidayat, dalam kasus TNTN ada pembiaran oleh pengelola yakni Balai TNTN dan LSM asing (WWF).

"Kita lihat tidak ada kinerja apapun terhadap pengawasan TNTN baik NGO ataupun Balai TNTN. Padahal sama-sama kita ketahui perambahan dimanana-mana, TNTN sudah banyak disulap jadi sawit. Jadi apa kerja mereka selama ini," kata anggota Komisi A yang membidangi masalah hukum ini, Senin (30/9/2013).

Toni menilai, hancurnya TNTN yang merupakan kawasan sebagai habitat harimau dan gajah Sumatera karena tidak ada keseriusan WWF dan Balai TNTN.

"Maraknya aksi perambahan selama ini karena tidak ada langkah konkret mereka sebagai pengawasan dan pengeloah TNTN terhadap perambah. Belum ada kita dengar misalnya WWF itu melaporkan ke pihak berwajib atau ada perambahan di TNTN, tidak pernah mereka melakukan itu. Mereka hanya diam saja. Jadi apa guna mereka di sana," keluh Toni.

Untuk itu dia berharap kepada pemerintah untuk mencarikan win-win solution dalam penyelesaian TNTN. "Kalau kita berharap kepada perintah itu tegas. Bila memang 83 ribu hektar itu semua jadi taman nasional, harus ada solusi kepada masyarakat. Mereka harus direlokasi kemudian diberi kompensasi. Karena sebagian dari daerah mereka itu, sebelum ada TNTN, mereka sudah tinggal di sana. Atau solusi lain, mengurangi area TNTN saja," ucapnya.

Diketahui, kerusakan TNTN juga membuat membuat aktor Hollywood, Harrison Ford datang ke Indonesia untuk menemui Presiden SBY. Harryson juga langsung meninjau TNTN di Riau yang telah hancur. Akhir pekan kemarin juga sejumlah anggota Komisi IV DPR juga meninjau TNTN.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1372 seconds (0.1#10.140)