Disnak waspadai anthrax di hewan kurban

Jum'at, 27 September 2013 - 14:45 WIB
Disnak waspadai anthrax di hewan kurban
Disnak waspadai anthrax di hewan kurban
A A A
Sindonews.com - Dinas Peternakkan (Disnak) Jawa Timur berupaya menghalau masuknya sapi dari luar daerah ke Jawa Timur. Hal itu untuk menekan penyebaran penyakit anthrax.

Sekretaris Dinas Peternakan Jatim Irawan Subiyanto mengatakan, upaya tersebut bekerjasama dengan aparat kepolisian untuk melakukan pengawasan dan pengecekkkan daerah perbatasan Jatim.

"Pengecekkan di daerah perbatasan seperti di Mantingan, Tuban, Bojonegoro dan di wilayah pelabuhan," kata Irwan, Jumat (27/9/2013).

Lebih jauh Irwan menjelaskan terkait permintaan sapi untuk Qurban tahun ini mencapai 52.688 ekor. Dari data Disnakkan Jatim, jumlah tersebut meningkat 2.413 Ekor dibanding tahun lalu.

Menurutnya, kenaikan permintaan ini menyebabkan harga sapi naik di luar kebiasaan. Sementara untuk harga sapi sudah beranjak naik. Untuk daging hidup sudah mencapai Rp41.000 per kilogram. Padahal, sebelumnya harga sapi hidup berada di kisaran Rp36.000 - Rp37.000 per kilogram.

"Dengan harga itu maka di pasaran harga daging mencapau Rp85 ribu per kilogram," katanya.

Namun demikian, Ia yakin tidak akan terjadi kelangkaan sapi di Jatim. Pasalnya, penjualan ke luar daerah tetap harus memenuhi ketentuan minimal. Menurutnya, sapi bisa dikirim ke daerah lain bila berbobot 400 kilogram keatas untuk jenis persilangan, 250 kilogram untuk sapi unggul dan 200 kilogram untuk sapi Madura. Kebijakan itu diharapkan bisa mempertahankan pengiriman sapi ke luar daerah hanya 288.687 ekor setahun.

"Kebutuhan regional dijamin aman sebab data menunjukkan sapi siap potong untuk kurban 89.677 ekor dari kebutuhan 52.668 ekor," ujarnya. "Permintaan sapi dari luar Jatim mencapai 30.000-60.000 ekor per tiga bulan terakhir. Padahal, biasanya pada saat ramai permintaan maksimal 20.000 ekor," tambahnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6136 seconds (0.1#10.140)