Wali Kota Solo tolak penggusuran hunian di bantaran rel

Rabu, 25 September 2013 - 19:25 WIB
Wali Kota Solo tolak penggusuran hunian di bantaran rel
Wali Kota Solo tolak penggusuran hunian di bantaran rel
A A A
Sindonews.com - Rencana pengoperasian jalur rel KA ganda (double track) Solo-Madiun, mengancam ratusan hunian di bantaran rel sepanjang jalur tersebut. Wali Kota Solo, Jawa Tengah, FX Hadi Rudyatmo siap mendampingi warga dalam memperjuangkan ganti hunian laik.

“Pengoperasian double track Solo-Madiun berkonsekuensi pada pembersihan lahan bantaran rel dari rumah-rumah warga. Saya sendiri yang akan mendampingi saat PT KAI menyosialisasikan tentang double track,” kata dia, Rabu (25/09/2013).

Di Solo, pembuatan rel KA ganda menuju Madiun akan melewati Purwosari sampai Pucangsawit dengan sejumlah wilayah di Kelurahan Mangkubumen, Laweyan. Saking banyaknya rumah di garis bantaran rel, wali kota yang akrab disapa Rudy ini, sampai tak bisa merinci jumlah pasti bangunan itu. Kepada PT KAI, Rudy berharap normalisasi bantaran rel dilakukan secara bijak dan manusiawi.

“Minimal dilakukan seperti program relokasi pemkot. Tidak sekadar diberi uang bongkar, tapi juga ganti rumah secara laik,” lanjutnya.

Dia meyakini posisi warga cukup kuat di mata hukum dalam menempati tanah bantaran rel, mengingat keberadaannya lebih dulu jika dibanding status penguasaan PT KAI pada tahun 1996.

Menurut Rudy, pengembalian hak kepada warga atas tanah yang ditempatinya beralasan logis. Rudy berniat mendampingi sosialisasi supaya warga paham tentang hak-haknya itu.

Nantinya, realisasi rel ganda ini meliputi wilayah mulai Stasiun Balapan Solo-Stasiun Jebres-Stasiun Sragen Kota-Stasiun Walikukun Ngawi-Stasiun Paron Ngawi-Stasiun Madiun.

Direktur Sarana Perkeretaapian Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Sugiadi Waluyo saat di Solo, Rabu tadi, mengatakan rencana pembuatan rel ganda masih tahap kajian. Kemungkinan studi kelaikan dikerjakan tahun depan. Sedangkan biaya sosial akibat proyek ini menjadi bagian lain realisasinya pada 2015.

“Pembebasan lahan kemungkinan 2015 sedangkan studi rel ganda pada 2014,” terangnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9776 seconds (0.1#10.140)
pixels