11 orang tewas akibat tenggak cukrik opolosan
A
A
A
Sindonews.com - Korban akibat menenggak minuman keras (Miras) opolosan jenis cukrik terus berjatuhan. Dari informasi yang diperoleh di kepolisian setidaknya 11 orang di Surabaya dan 3 orang di Gresik harus meregang nyawa akibat minuman itu.
"Terhitung sudah ada 11 nyawa melayang sia-sia. Pada Kamis kemarin, jumlah korban masih tercatat ada tujuh orang meninggal dunia, dua orang kritis di RSUD dr Soetomo dan dua orang lagi dalam kondisi sudah membaik," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta di Mapolrestabes Surabaya, Jalan Taman Sikatan I, Jumat (20/9/2013).
Setija menjelaskan, korban akibat menenggak cukrik ini berjatuhan sejak Rabu (18/9/2013) lalu. Saat itu Polsek Sawahan menerima laporan ada tiga warga Pakis Wetan yang meninggal karena miras itu.
Sehari kemudian korban meninggal menjadi empat orang. dan malam hari bertambah menjadi dua orang. "Pagi tadi korban meninggal satu orang sehingga menjadi 11 orang," terangnya.
Perwira dengan tiga melati dipundak ini menyesalkan atas beredarnya minuman keras tersebut. Bahkan, minuman ini kerap dijual di sejumlah warung pinggir jalan dan kemudian konsumsi kalangan remaja karena harganya yang cukup terjangkau.
Sementara data yang dihimpun, korban terakhir tewas adalah Dani Kumbara warga arga Karangrejo Timur IV, Wonokromo. Beberapa korban tewas lainnya adalah Suhari, warga Juwingan; Lintar, warga Jalan Dupak; Martoyo alias Brengos (53), warga Pakis; Toto, warga Pakis; Soleh, warga Pakis; Yudi, warga Pakis Wetan; Yanto, warga Pakis Wetan; Wakhid, warga Pakis Wetan; dan Toyo, warga Pakis Wetan dan Bagong, warga Pakis Wetan.
Polisi juga menangkap Ismail, penjual miras oplosan tersebut. Ismail ditangkap bersama sejumlah barang bukti berupa 60 botol miras dengan rincian masing-masing berukuran 1,5 liter dan puluhan botol miras lainnya
"Terhitung sudah ada 11 nyawa melayang sia-sia. Pada Kamis kemarin, jumlah korban masih tercatat ada tujuh orang meninggal dunia, dua orang kritis di RSUD dr Soetomo dan dua orang lagi dalam kondisi sudah membaik," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta di Mapolrestabes Surabaya, Jalan Taman Sikatan I, Jumat (20/9/2013).
Setija menjelaskan, korban akibat menenggak cukrik ini berjatuhan sejak Rabu (18/9/2013) lalu. Saat itu Polsek Sawahan menerima laporan ada tiga warga Pakis Wetan yang meninggal karena miras itu.
Sehari kemudian korban meninggal menjadi empat orang. dan malam hari bertambah menjadi dua orang. "Pagi tadi korban meninggal satu orang sehingga menjadi 11 orang," terangnya.
Perwira dengan tiga melati dipundak ini menyesalkan atas beredarnya minuman keras tersebut. Bahkan, minuman ini kerap dijual di sejumlah warung pinggir jalan dan kemudian konsumsi kalangan remaja karena harganya yang cukup terjangkau.
Sementara data yang dihimpun, korban terakhir tewas adalah Dani Kumbara warga arga Karangrejo Timur IV, Wonokromo. Beberapa korban tewas lainnya adalah Suhari, warga Juwingan; Lintar, warga Jalan Dupak; Martoyo alias Brengos (53), warga Pakis; Toto, warga Pakis; Soleh, warga Pakis; Yudi, warga Pakis Wetan; Yanto, warga Pakis Wetan; Wakhid, warga Pakis Wetan; dan Toyo, warga Pakis Wetan dan Bagong, warga Pakis Wetan.
Polisi juga menangkap Ismail, penjual miras oplosan tersebut. Ismail ditangkap bersama sejumlah barang bukti berupa 60 botol miras dengan rincian masing-masing berukuran 1,5 liter dan puluhan botol miras lainnya
(lns)