Polisi susun sketsa terduga peledakan

Kamis, 19 September 2013 - 19:17 WIB
Polisi susun sketsa terduga peledakan
Polisi susun sketsa terduga peledakan
A A A
Sindonews.com – Aparat Kepolisian Daerah Jawa Tengah hingga hari ini belum berhasil menangkap tersangka peledakan bom di Pos Ujung Tol Polsek Genuk, Kaligawe, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Senin (16/9) lalu.

Polisi masih melakukan penyelidikan, termasuk berusaha sketsa wajah terduga pelaku peledakan.

Selain masih melakukan pemeriksaan saksi, polisi juga memfokuskan penyelidikan berdasarkan rekaman Closed Circuit Television (CCTV) di pos tersebut. Dua CCTV di sana merekam lokasi kejadian, baik sebelum maupun sesudah terjadi ledakan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, AKBP Alloysius Liliek Darmanto mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan motif di balik peledakan itu.

“Tersangkanya belum tertangkap. Jadi motifnya seperti apa, belum bisa disimpulkan. Termasuk dari pelakunya kelompok mana, apakah terkait jaringan teroris atau tidak belum dapat disebutkan,” katanya saat memberikan keterangan pers di Mapolda Jawa Tengah, Kamis (19/9).

Terkait pembuatan sketsa terduga pelaku, Liliek mengatakan pihaknya masih melakukan pengumpulan bahan dari wajah yang terlihat di CCTV. Termasuk seseorang yang memakai baju putih itu, laki – laki muda.

Anggota Reserse Kriminal (Reskrim) yang diberi tugas khusus masih melakukan penyelidikan.

Liliek juga mengatakan peledak yang menimbulkan kerusakan itu dipastikan bukan petasan. Peledak itu adalah bom low eksplosive.

“Material atau bahan peledak yang terkandung di dalamnya itu lain. Material seperti itu tidak digunakan untuk petasan,” lanjutnya.

Pihaknya, kata Liliek, juga melakukan pemeriksaan terhadap dua petugas jaga shif siang. Masing – masing; Aiptu Waluyo dan Brigadir Nur Khomid yang mempunyai tugas jaga pukul 08.00 – 20.00 WIB.

Saat itu, sekitar pukul 19.30, Brigadir Bambang Sujadi yang bertugas shif malam yakni 20.00 – 08.00, sudah datang dan mendapati pos dalam kondisi kosong. Artinya Waluyo dan Nur Khomid sudah meninggalkan tugas sebelum waktu.

“Itu akan ditangani oleh Propam (Profesi dan Pengamanan). Sanksi pasti ada, sudah meninggalkan tugas sebelum waktunya berganti jaga,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Hendra Supriatna mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan keterangan terkait petugas yang sudah meninggalkan pos sebelum jam jaganya selesai.

“Sementara masih di Direktorat Reserse Kriminal Umum, karena masih fokuskan untuk mengungkap kasus peledakan itu,” katanya.

Kapolrestabes Semarang, Komisaris Besar Djihartono, mengatakan terkait petugas yang sudah pulang sebelum selesai jam dinas akan ditelusuri penyebabnya.

“Tentu akan kami selidiki. Cari tahu alasannya, kenapa meninggalkan tugas,” katanya di Mapolrestabes Semarang.

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Hamidah Abdurrachman, mendesak aparat terkait untuk segera mengungkap kasus itu, menangkap tersangkanya dan mengetahui apa motif di balik serangan itu.

“Polisi adalah aparat penegak hukum, melindungi masyarakat. Jika polisi diserang maka menimbulkan dampak ketakutan masyarakat. Di sisi lain, saya tidak sependapat jika ada yang menyatakan teror terjadi karena kesalahan polisi. Kesalahan polisi tidak dapat menjadi pembenar orang untuk melakukan penyerangan, perlawanan terhadap polisi,” katanya saat dihubungi telepon seluluernya.

Hamidah mengatakan teror kepada polisi seperti ini harus segera diungkap siapa pelakunya.

“Jika ada dari Mabes Polri mau ambil alih kasus ini, tentu lebih bagus. Asalkan bisa cepat terungkap,” tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, bom yang meledak di Pos Ujung Tol Polsek Genuk, Kaligawe, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Senin (16/9) malam lalu dipastikan berdaya ledak rendah. Peledak itu mengandung aneka bahan kimia yang dibungkus tabung pipa alumunium berdiameter sekira 1 inci dengan ketebalan 0,9 mm.

Kesimpulan itu didapat dari hasil penyelidikan Pusat Laboratorium Bareskrim Polri Cabang Semarang.

Ada 4 barang bukti yang ditemukan di TKP. Masing – masing; satu kantong plastik berisi serpihan alumunium berbagai ukuran positif klorat dan sulfur, satu kantong plastik berisi serpihan semen yang didapat dari diduga pusat ledakan positif klorat dan sulfur, satu kantong plastik berisi potongan kawat negatif bahan peledak dan lima buah swab yang diambi di sekitar TKP positif klorat dan sulfur.

Bahan peldak itu dibungkus tabung terbuat dari alumunium. Material bahan peledaknya berdaya rendah, atau low eksplosive. Dari TKP, juga ditemukan barang bukti lain. Yakni 22 buah potongan kawat berukuran rata – rata 3,5 cm.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7877 seconds (0.1#10.140)
pixels