SMK 4 Kota Semarang diserang

Rabu, 18 September 2013 - 20:14 WIB
SMK 4 Kota Semarang diserang
SMK 4 Kota Semarang diserang
A A A
Sindonews.com - Aksi premanisme di Kota Semarang kian menghawatirkan. Tak hanya menjangkiti masyarakat umum, kalangan pelajar juga mulai terlibat dalam aksi itu.

Hari ini, puluhan pelajar yang diduga berasal dari salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kota Semarang menyerang siswa SMK 4 Kota Semarang. Dengan menggunakan sepeda motor, mereka menggeruduk siswa yang sedang berkerumun di jalan Kyai Saleh. Tak hanya itu, gerombolan siswa itu melengkapi dirinya dengan benda berbahaya seperti kayu, batu, gir motor rantai besi dan sabuk.

Kericuhan tidak sampai meluas karena puluhan personel dari Polrestabes Semarang dan Polsek Semarang Selatan yang telah berjaga-jaga segera mengambil tindakan pengamanan. Mereka berhasil menghalau massa dan mengamankan beberapa pelajar yang menyerang ke Polsek Semarang Selatan guna penyelidikan lebih lanjut.

“Kami memang sudah mendengar kabar akan adanya tawuran antar siswa ini, untuk itu kami sudah siap dengan menempatkan beberapa personil untuk berjaga-jaga, ternyata benar-benar terjadi tawuran,” kata Kapolsek Semarang Selatan, Komisaris Polisi Yuni, Rabu (18/9/2013).

Yuni menambahkan, pihaknya telah berhasil menghalau mundur massa dan mengendalikan situasi. Guna mengantisipasi tawur susulan, pihaknya akan terus melakukan patroli di tempat itu. Beberapa petugas akan standby berjaga agar tawuran tidak kembali terjadi.

“Kami hanya bisa berjaga-jaga, sebab selama ini kami tidak tahu apa permasalahan yang sedang terjadi, kalau tahu pokok permasalahanya, kami akan selesaikan dengan cara memanggil pihak sekolah, siswa dan keluarganya,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu siswa berinisial “R” yang berhasil ditangkap pihak kepolisian mengaku, penyerangan tersebut didasari rasa balas dendam. Sebelumnya imbuh R, sekolahnya pernah diserang oleh siswa sekolah SMK 4.

“Dulu mereka pernah menyerang kami, kami tidak terima makanya ingin balas dendam,” kata dia.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK 4, Eko Sugiyono membantah pernyataan R tersebut. Pihaknya tidak tahu menahu soal permasalahan tawuran antar siswa itu dan mengklaim bahwa siswanya tidak terlibat dalam tawuran itu.

“Kami hanya didatangi oleh siswa dari sekolah lain, saya rasa siswa kami tidak ada yang bermasalah dan baik-baik saja,” ujarnya.

Menurut Psikolog Universitas Diponegoro Hastaning Sakti, satu faktor penyebab tawuran antar pelajar yang terjadi hari in adalah adanya tekanan tinggi yang dialami pelajar. Tidak hanya di sekolah dengan tekanan kegiatan dan mata pelajaran, mereka juga mengalami tekanan saat berada di rumah maupun dalam pergaulan sosial.

“Banyak faktornya, tapi dari sisi psikologis tawuran antar pelajar salah satu penyebabnya adalah adanya tekanan terlalu tinggi kepada mereka. Akibatnya, otak mereka lelah karena kurang ruang untuk berkreasi dan berekreasi, imbasnya otak tidak bisa berfikir jernih dan lebih mengedepankan emosinya,” ujarnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5234 seconds (0.1#10.140)