2 meninggal, calhaj Majalengka berkurang
A
A
A
Sindonews.com - Jumlah jemaah calon haji (calhaj) asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat tahun 2013 ini kembali mengalami pengurangan.
Setelah sebelumnya terjadi pengurangan dari 1.161 menjadi 929 orang akibat adanya pengurangan kuota sebanyak 20 persen, kini calhaj itu
mengalami pengurangan sebanyak 2 orang.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Majalengka, Rishan mengatakan, kembali terjadinya pengurangan calhaj tersebut akibat keduanya meninggal dunia.
Kedua calhaj yang meninggal tersebut, masing-masing tergabung dalam kloter 52 dan kloter 63.
“Ada 2 calhaj (Majalengka) yang meninggal, masing-masing M. Sarlan bin Pawiro Utomo alamat Desa Ranji Wetan, Kecamatan Kasokandel dan Endah binti Emod Ahmad asal Desa Cintaasih, Kecamatan Cingambul. Yang dari Cingambul meninggal beberapa hari lalu, adapun yang dari Kasokandel meninggal dua minggu lalu,” kata Rishan, Selasa (17/9/2013).
Dijelaskan Rishan, posisi ke dua calhaj yang meninggal tersebut tidak bisa diganti, baik oleh keluarga almarhum maupun calhaj waiting list 2014 mendatang.
Penggantian posisi calhaj yang meninggal dari waiting list tahun depan bisa dilakukan jika sekurang-kurangnya yang bersangkutan meninggal dua minggu sebelum pemberangkatan calhaj asal Indonesia.
“Sekarang kan sudah mulai ada pemberangkatan dari daerah lain, sehingga tidak bisa menarik dari waiting list. Adapun pembayaran yang sudah dilunasi, itu dikembalikan 100 persen kepada ahli waris dari almarhum-almarhumah itu,” papar dia.
Lebih jauh dijelaskan dia, calhaj asal Kabupaten Majalengka akan menempati pemondokkan dengan jarak ke Masjidil Harom yang lebih dekat dibanding tahun lalu. Nantinya, mereka akan berada di ring 1 dan ring 2.
“Untuk Kloter 52 berjarak antara dua km sampai 2,5 km ke Mesjidil Harom, atau dengan kata lain berada di ring dua. Adapun untuk kloter 63, sekitar 1,6 km sampai 2,1 km, atau ring satu. Ini jauh lebih dekat ke mesjidil harom, dibanding tahun lalu yang sampai sekitar tiga km,” jelasnya.
Dikatakan dia pada musim haji tahun 2013 ini, terdapat sebanyak 53 orang calhaj yang berangkat dengan menggunakan kloter gabungan dari berbagai daerah.
Selain kabupaten/kota di Jawa Barat, calhaj asal kabupaten Majalengka juga akan bergabung dengan kloter dari DKI Jakarta.
“Akibat ada pengurangan kuota 20 persen, dari kuota awal sebanyak 1.161 orang turun menjadi 929 orang. Kemudian, terdapat calhaj yang masuk dalam kloter gabungan dengan daerah lain, termasuk yang mutasi ke DKI Jakarta sebanyak 53 orang. Sehingga, calhaj yang berangkat dari Kabupaten Majalengka tersisa sebanyak 876. Dan di tengah jalan, dua orang calhaj meninggal dunia, sehingga sekarang calhaj asal Majalengka tersisa sebanyak 874 orang,” paparnya.
Sementara itu, calhaj asal Majalengka yang tergabung dalam kloter 52, akan diberangkatkan pada tangal 1 Oktober mendatang. Menyusul kemudian, kloter 63 berangkat pada tanggal 6 Oktober.
Setelah sebelumnya terjadi pengurangan dari 1.161 menjadi 929 orang akibat adanya pengurangan kuota sebanyak 20 persen, kini calhaj itu
mengalami pengurangan sebanyak 2 orang.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Kabupaten Majalengka, Rishan mengatakan, kembali terjadinya pengurangan calhaj tersebut akibat keduanya meninggal dunia.
Kedua calhaj yang meninggal tersebut, masing-masing tergabung dalam kloter 52 dan kloter 63.
“Ada 2 calhaj (Majalengka) yang meninggal, masing-masing M. Sarlan bin Pawiro Utomo alamat Desa Ranji Wetan, Kecamatan Kasokandel dan Endah binti Emod Ahmad asal Desa Cintaasih, Kecamatan Cingambul. Yang dari Cingambul meninggal beberapa hari lalu, adapun yang dari Kasokandel meninggal dua minggu lalu,” kata Rishan, Selasa (17/9/2013).
Dijelaskan Rishan, posisi ke dua calhaj yang meninggal tersebut tidak bisa diganti, baik oleh keluarga almarhum maupun calhaj waiting list 2014 mendatang.
Penggantian posisi calhaj yang meninggal dari waiting list tahun depan bisa dilakukan jika sekurang-kurangnya yang bersangkutan meninggal dua minggu sebelum pemberangkatan calhaj asal Indonesia.
“Sekarang kan sudah mulai ada pemberangkatan dari daerah lain, sehingga tidak bisa menarik dari waiting list. Adapun pembayaran yang sudah dilunasi, itu dikembalikan 100 persen kepada ahli waris dari almarhum-almarhumah itu,” papar dia.
Lebih jauh dijelaskan dia, calhaj asal Kabupaten Majalengka akan menempati pemondokkan dengan jarak ke Masjidil Harom yang lebih dekat dibanding tahun lalu. Nantinya, mereka akan berada di ring 1 dan ring 2.
“Untuk Kloter 52 berjarak antara dua km sampai 2,5 km ke Mesjidil Harom, atau dengan kata lain berada di ring dua. Adapun untuk kloter 63, sekitar 1,6 km sampai 2,1 km, atau ring satu. Ini jauh lebih dekat ke mesjidil harom, dibanding tahun lalu yang sampai sekitar tiga km,” jelasnya.
Dikatakan dia pada musim haji tahun 2013 ini, terdapat sebanyak 53 orang calhaj yang berangkat dengan menggunakan kloter gabungan dari berbagai daerah.
Selain kabupaten/kota di Jawa Barat, calhaj asal kabupaten Majalengka juga akan bergabung dengan kloter dari DKI Jakarta.
“Akibat ada pengurangan kuota 20 persen, dari kuota awal sebanyak 1.161 orang turun menjadi 929 orang. Kemudian, terdapat calhaj yang masuk dalam kloter gabungan dengan daerah lain, termasuk yang mutasi ke DKI Jakarta sebanyak 53 orang. Sehingga, calhaj yang berangkat dari Kabupaten Majalengka tersisa sebanyak 876. Dan di tengah jalan, dua orang calhaj meninggal dunia, sehingga sekarang calhaj asal Majalengka tersisa sebanyak 874 orang,” paparnya.
Sementara itu, calhaj asal Majalengka yang tergabung dalam kloter 52, akan diberangkatkan pada tangal 1 Oktober mendatang. Menyusul kemudian, kloter 63 berangkat pada tanggal 6 Oktober.
(lns)