Gelombang pengungsi Gunung Sinabung terus bertambah
A
A
A
Sindonews.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jika pengungsi letusan Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) terus bertambah.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, hingga pukul 16.00 Wib, jumlah pengungsi mencapai angka 6.259 jiwa. Mereka tersebar di delapan titik pengungsian.
"Jambur Sempakata, 2.730 jiwa; Klasis GBKP, 590 jiwa; GBKP Kota, 600 jiwa; Jambur Payung, 420 jiwa; Jambur Taras Berastagi, 1.574 jiwa; Masjid Agung, 170 jiwa; Sentrum (PPWG Kabanjahe), 88 jiwa; Gereja Katolik, 87 jiwa," jelas Sutopo, Senin (16/9/2013).
Meski begitu, pengungsi di Posko Jambur Taras Berastagi rencananya akan dipindahkan ke KWK Jalan Udara Berastagi.
"Jambur itu lambang kearifan lokal masyarakat sekitar Gunung Sinabung yang merupakan gedung terbuka, seperti balai desa atau sanggar yang biasa digunakan untuk pertemuan warga, upacara adat atau kegiatan kemasyarakatan. Di jambur tersebut sudah ada fasilitas MCK, air bersih, peralatan dapur dan lainnya," jelas Sutopo.
Saat erupsi Gunung Sinabung tahun 2010 lalu jambur-jambur yang berada di desa-desa mampu menampung pengungsi sebanyak 12.000 jiwa.
"Jadi pengungsi tidak ditempatkan di tenda-tenda pengungsi," bilang Sutopo.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, hingga pukul 16.00 Wib, jumlah pengungsi mencapai angka 6.259 jiwa. Mereka tersebar di delapan titik pengungsian.
"Jambur Sempakata, 2.730 jiwa; Klasis GBKP, 590 jiwa; GBKP Kota, 600 jiwa; Jambur Payung, 420 jiwa; Jambur Taras Berastagi, 1.574 jiwa; Masjid Agung, 170 jiwa; Sentrum (PPWG Kabanjahe), 88 jiwa; Gereja Katolik, 87 jiwa," jelas Sutopo, Senin (16/9/2013).
Meski begitu, pengungsi di Posko Jambur Taras Berastagi rencananya akan dipindahkan ke KWK Jalan Udara Berastagi.
"Jambur itu lambang kearifan lokal masyarakat sekitar Gunung Sinabung yang merupakan gedung terbuka, seperti balai desa atau sanggar yang biasa digunakan untuk pertemuan warga, upacara adat atau kegiatan kemasyarakatan. Di jambur tersebut sudah ada fasilitas MCK, air bersih, peralatan dapur dan lainnya," jelas Sutopo.
Saat erupsi Gunung Sinabung tahun 2010 lalu jambur-jambur yang berada di desa-desa mampu menampung pengungsi sebanyak 12.000 jiwa.
"Jadi pengungsi tidak ditempatkan di tenda-tenda pengungsi," bilang Sutopo.
(rsa)