Antisipasi antraks, Sulsel siapkan 100 ribu vaksin

Jum'at, 13 September 2013 - 18:39 WIB
Antisipasi antraks,...
Antisipasi antraks, Sulsel siapkan 100 ribu vaksin
A A A
Sindonews.com - Untuk mengantisipasi penyakit antraks di Sulawesi selatan, Dinas Peternakan Sulsel menyiapkan 100 ribu vaksin. Dana pengadaan vaksin itu bersumber dari pembiayaan APBD Provinsi dan APBN.

Sekretaris Dinas Peternakan Sulsel M Kafil mengatakan, jumlah ini memang tidak sebanding dengan populasi sapi yang ada di Sulsel.

Namun vaksin-vaksin tersebut hanya disuntikkan pada ternak yang ada di daerah endemis antraks seperti Kota Makassar, Kabupaten Maros, Gowa, Takalar, dan Bone serta kabupaten yang terancam karena lalu lintas hewan.

Tidak semua hewan divaksinasi, dalam hal ini Disnak Sulsel mendahulukan vaksinansi di daerah-daerah yang dinilai rawan penyebaran.
Hanya hewan yang ada di daerah yang pernah terkena antraks dan kabupaten yang terancam karena lalu lintas hewan.

“Untuk daerah rawan karena migrasi hewan tergantung permintaan kabupaten terkait. Kalau memang dianggap perlu maka kami vaksin. Kalau daerah aman tidak bisa divaksin nanti malah menyebarkan virus,” ujarnya.

Kahfil menambahakan, meski terdapat daerah yang endemis namun kondisi di daerah-daerah ini sudah aman. Khusus untuk Desa Tompobulu Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros yang ditemukan dua sapi warga mengidap antraks sudah terkendali.

“Tim Disnak Provinsi sudah turun dan daerah tersebut sudah ditutup untuk menghindari penyebaran,"ungkapnya.

Diketahui dua ekor sapi milik kepala dusun Tombolo Desa Tompobulu Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros Abdul Rahman mengidap antraks. Satu di antaranya yang berusia tiga bulan dan ditemukan dalam kondisi sudah mati.

Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Perikanan, Kelautan, dan peternakan (DPKP) Maros Isdarjid Majid mengatakan, kepastian sapi tersebut mengidap antraks dari hasil uji sampel darah yang dilakukan di laboratorium Balai Besar Veteriner Maros.

“Kami sudah mendirikan posko darurat dan untuk menghindari meluasnya penyakit antraks kami akan bekerja hingga 23 September,”ungkap Isdarjid.

Sementara itu menjelang penyembelihan hewan kurban pada Idhul Adha, Disnak sulsel akan membentuk tim pengawasan hewan kurban yang melibatkan staf semua petrugas dan staf yang bertugas memantau hewan kurban sebelum penyembelihan dans esudah penyembelihan.

Pengawasan hewan ternak lanjut Kahfil sudah menjadi program yangs elalu dilakukan Dinas peternakan. Tapi jelang Idhul Adha pengawasnnya ditingkatkan. Tim pengawas hewan kurban akan melakukan pemeriksaan hewan baik yanga da di pedagang dadakan maupun diperternakan.

“pengawasan akan dilakukan ante mortem dan post mortem atau sebelum dan sesudah hewan kurban disembelih. Tim ini kami bentuk 10 hari jelang Idhul adha,”katanya.

Karena itu, seluruh hewan yang masuk ke Makassar dipastikan keamananya. Sapi-sapi ini biasa masuk dari daerah sentra seperti Bone, Sinjai, Gowa, Bulukumba, dan Wajo. Adapun kebutuhan Kota Makassar saat Idhul Adha mencapai 3.000 sapi. Meski demikian jumlah sapi yang bisa dipasok hingga 5.000 sapi. dengan demikian terdapat cadangan 2.000 ekor untuk menghindari kekurangan akibat meningkatnya permintaan pasar.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0779 seconds (0.1#10.140)