Burung hantu tak seseram namanya

Kamis, 05 September 2013 - 17:08 WIB
Burung hantu tak seseram namanya
Burung hantu tak seseram namanya
A A A
Sindonews.com - Burung hantu atau sering disebut Owl memang terlihat menyeramkan. Apalagi dari namanya, tidak sedikit yang beranggapan hewan ini sangat identik dengan mistik.

Tapi sesungguhnya, burung hantu ijustru unik dan menarik. Karena keunikannya itulah, sekelompok remaja di Cilacap membentuk komunitas pencinta burung hantu.

Owl Cilacap Community merupakan kelompok pecinta burung hantu yang baru dibentuk Juni lalu. Ketua OCC Agus Purnomo mengatakan, tidak semua jenis burung hantu merupakan burung langka yang dilindungi. Ada pula jenis yang tidak dilindungi.

"Burung hantu tidak ada hubungannya dengan mistis, dan yang kami pelihara ini bukan jenis yang dilindungi," ujar Agus Purnomo, Kamis (5/9/2013).

Agus ingin sekali menyosialisasikan tentang burung hantu kepada masyarakat. Menurutnya, banyak masyarakat yang belum memahami tentang burung hantu. Dijelaskannya, jenis burung yang tidak dilindungi antara lain jenis velepuk, dan barn owl atau serak jawa.

"Kami ingin menjadi pusat informasi tentang burung hantu di Cilacap, agar masyarakat tidak lagi beranggapan bahwa ini burung yang memiliki mistis dan juga dilindungi. Karena memang ada yang tidak dilindungi," ujar mahasiswa Alcatel Purwokerto ini.

OCC lanjut Agus, terbentuk berawal dari idenya. Sebelumnya, ia tak menyukai hewan peliharaan, tapi kemudian menjadi sangat tertarik dengan burung hantu setelah melihat video melalui youtube.

Dia pun membuat komunitas pecinta Owl di situs jejaring sosial. Ternyata respon dari teman-temannya yang memang menyukai owl ini sangat banyak.

Sudah ada sekitar 199 anggota di situs jejaring sosial itu. Namun yang aktif mengikuti pertemuan hanya sekitar 45 orang.

"Tidak semua anggota harus memiliki burung hantu, yang penting mereka suka," ujarnya yang sudah memiliki dua burung hantu jenis barn owl dan celepuk.

Dalam komunitas ini, mereka juga saling berbagi informasi mengenai burung hantu, mulai dari penjualan, mencari makanan dan juga pemeliharaan.

Untuk memelihara burung hantu tidak sulit, cukup memberi makan secara rutin pagi hari dan malam hari, karena pada siang kebanyakan burung hantu ini tidur.

Makanannya pun harus disesuaikan dengan jenisnya, seperti barn owl yang diberi nama Rambo ini diberi makan tikus atau burung emprit. Sedangkan celepuk yang diberi nama Jumlon (Jemuah Kliwon) ini diberi makan jangkrik.

"Paling baik kalau dipelihara sejak masih Chick (kecil, red) jadi mereka tidak gampang stres karena harus menyesuaikan makanan. Kalau dibeli sudah besar, biasanya makanannya sembarangan, jadi harus penyesuaian lagi," ujarnya warga Donan ini.

Komunitasnya sudah beberapa kali melakukan gathering atau ngumpul bareng. Seringnya mereka berkumpul di depan Gelangang Olahraga Wijayakusuma.

Hampir setiap minggu mereka selalu menyempatkan diri untuk berkumpul membahas peningkatan dari komunitas ini.

"Minggu (1/9) besok kita juga akan mengadakan bakti sosial dengan melakukan bersih-bersih pantai Teluk Penyu dan juga sosialisasi di pameran di GOR," katanya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.8110 seconds (0.1#10.140)