Kapal Mercury Ekspres terbakar di perairan Jepara

Kamis, 05 September 2013 - 11:51 WIB
Kapal Mercury Ekspres...
Kapal Mercury Ekspres terbakar di perairan Jepara
A A A
Sindonews.com - Kapal Mercury Ekspress tujuan Kepulauan Karimunjawa, Kamis (5/9) sekira pukul 07.00 WIB "terbakar" di Perairan Jepara, Jawa Tengah.

Sejumlah penumpang dilaporkan mengalami luka dalam insiden yang terjadi sekira 1 mil dari Pelabuhan Kartini Jepara dengan koordinat 06' 59' 83" S - 110' 65' 29" E.

Peristiwa terbakarnya Kapal Mercury Ekspress berpenumpang 25 orang dan 11 anak buah kapal (ABK) ini bukan kejadian "asli", namun hanya Simulasi Latihan Operasi SAR Musibah Pelayaran yang digelar oleh Basarnas Kantor SAR Semarang dan instansi lain di Pantai Kartini Jepara.

Dalam simulasi tersebut digambarkan pemicu kecelakaan laut tersebut adalah percikan api yang berasal dari dalam kamar mesin Kapal Mercury Ekspress. Beberapa menit sesudah itu, asap hitam pekat mulai memenuhi ruangan yang ada di dalam kapal.

Para penumpang pun panik. Beberapa diantaranya terlihat berlarian di sekitar railling kapal. Dan ada juga yang terjatuh ke laut. Untung saja, awak kapal dengan sigap melemparkan life buoy yang dilengkapi tali penyelamat dan smoke sinyal untuk penandaan posisi korban.

Nahkoda kapal pun juga langsung menyebarkan sinyal merabahaya kepada SROP Jepara untuk meminta bantuan pertolongan SAR. Jajaran SROP pun meneruskan informasi tersebut ke Pos SAR dan Basarnas Kantor SAR Semarang.

Tak lama berselang, tim gabungan baik dari Kantor SAR Semarang, Kodim, Polres, Pos AL, Pos SAR Jepara dan lain sebagainya pun langsung merapat ke lokasi.

Tim gabungan juga langsung memadamkan api dan sekaligus memberikan pertolongan SAR. Seluruh penumpang dan ABK juga bisa dievakuasi dengan Kapal Rubber Boat 206 milik Basarnas.

Dua penumpang yang mengalami luka bakar dievakuasi dengan metode throwing. Dan satu penumpang lain yang diduga mengalami cedera patah tulang dievakuasi ke pinggir Pantai Kartini dengan cara ditandu.

"Tahap demi tahap operasi penyelamatan sudah berjalan baik. Meski ini hanya simulasi tapi situasinya mirip peristiwa sebenarnya. Dan terlihat tim SAR sudah siap jika sewaktu-waktu terjadi peristiwa yang sebenarnya," kata Komandan Kodim 0719/Jepara Letkol Inf Subandi DK, Kamis (5/9/2013).

Sementara itu, Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang S Riyadi mengatakan simulasi ini bukan karena adanya insiden pesta lomban syawalan di Perairan Jepara yang menelan korban 16 jiwa pertengahan Agustus 2013 lalu. Tapi simulasi ini memang sudah dijadwalkan jauh-jauh hari. Itupun juga dengan mempertimbangkan berbagai faktor di lapangan semisal kondisi tinggi gelombang dan lain sebagainya.

"Jadi bukan karena ada kejadian itu. Kita berharap dengan simulasi ini, tim SAR lebih siap jika terjadi bencana terlebih di laut," tandasnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2313 seconds (0.1#10.140)