Demo buruh, nyaris keroyok bos asal Taiwan
A
A
A
Sindonews.com - Unjuk rasa buruh pabrik sepatu PT Volma di Desa Betek Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang, Jawa Timur kembali digelar.
Seperti aksi sebelumnya, kali ini para buruh juga nyaris mengeroyok bos pabrik bernama Mr Co.
Dari pantauan di lokasi, ratusan buruh menggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut uang Tunjangan Hari Raya dan uang lembur yang belum dibayarkan.
Melihat aksi itu, Mr Co bersama sejumlah orang diduga preman turun menghadapi langsung aksi unjuk rasa yang sempat memblokir jalan menuju pabrik.
Mr Co langsung mengusir para buruh itu. Tak terima diusir, para buruh emosi dan nyaris mengeroyok WNA asal Taiwan tersebut. Namun polisi yang berjaga langsung melerai.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, polisi kemudian mengusir Mr Co dari lokasi unjuk rasa. Buruh masih emosi kemudian menyasar salah seorang dari puluhan preman yang disewa Mr Co.
Kemudian, lagi-lagi dihalang-halangi polisi dan meminta para preman itu bubar menjauhi aksi unjuk rasa.
Koordinator buruh, Eko Harnowo mengatakan, pihaknya kesal dengan bos pabrik. Aksi unjuk rasa itu tidak ditanggapi memaksa para buruh memblokir jalan dan me-sweeping buruh lain yang akan masuk kerja.
"Bukannya dialog dan memenuhi permintaan buruh, Mr Co justru mengusir dan memaki-maki buruh yang berunjuk rasa," tukasnya, Rabu (4/9/2013).
Kata Eko, pihaknya juga kecewa dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jombang yang tidak merespon laporan para buruh.
"Kami sudah lama melaporkan tapi tidak kunjung ada penanganannya," tukas Eko.
Jika tuntutannya tidak segera dipenuhi para buruh mengancam akan terus mengganggu stabilitas pabrik dengan menggelar aksi unjuk rasa lagi.
Sementara itu, Mr Co sendiri menolak dikonfirmasi terkait tuntutan para pekerja. Bos ini malah sibuk memotreti wajah wartawan yang mencoba mewawancarainya.
Seperti aksi sebelumnya, kali ini para buruh juga nyaris mengeroyok bos pabrik bernama Mr Co.
Dari pantauan di lokasi, ratusan buruh menggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut uang Tunjangan Hari Raya dan uang lembur yang belum dibayarkan.
Melihat aksi itu, Mr Co bersama sejumlah orang diduga preman turun menghadapi langsung aksi unjuk rasa yang sempat memblokir jalan menuju pabrik.
Mr Co langsung mengusir para buruh itu. Tak terima diusir, para buruh emosi dan nyaris mengeroyok WNA asal Taiwan tersebut. Namun polisi yang berjaga langsung melerai.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, polisi kemudian mengusir Mr Co dari lokasi unjuk rasa. Buruh masih emosi kemudian menyasar salah seorang dari puluhan preman yang disewa Mr Co.
Kemudian, lagi-lagi dihalang-halangi polisi dan meminta para preman itu bubar menjauhi aksi unjuk rasa.
Koordinator buruh, Eko Harnowo mengatakan, pihaknya kesal dengan bos pabrik. Aksi unjuk rasa itu tidak ditanggapi memaksa para buruh memblokir jalan dan me-sweeping buruh lain yang akan masuk kerja.
"Bukannya dialog dan memenuhi permintaan buruh, Mr Co justru mengusir dan memaki-maki buruh yang berunjuk rasa," tukasnya, Rabu (4/9/2013).
Kata Eko, pihaknya juga kecewa dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Jombang yang tidak merespon laporan para buruh.
"Kami sudah lama melaporkan tapi tidak kunjung ada penanganannya," tukas Eko.
Jika tuntutannya tidak segera dipenuhi para buruh mengancam akan terus mengganggu stabilitas pabrik dengan menggelar aksi unjuk rasa lagi.
Sementara itu, Mr Co sendiri menolak dikonfirmasi terkait tuntutan para pekerja. Bos ini malah sibuk memotreti wajah wartawan yang mencoba mewawancarainya.
(lns)