Polisi tak akan intervensi konflik Keraton Solo

Rabu, 28 Agustus 2013 - 00:00 WIB
Polisi tak akan intervensi konflik Keraton Solo
Polisi tak akan intervensi konflik Keraton Solo
A A A
Sindonews.com - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng) tidak akan melakukan intervensi terhadap konflik yang terjadi di Keraton Kasunanan Surakarta (Keraton Solo).

Hal itu diungkapkan oleh Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Dwi Priyatno, ketika ditemui wartawan di Mapolresta Solo, Selasa (27/8/2013) petang.

Dwi Priyatno mengatakan, penyelesaian kasus keraton tersebut hendaknya diselesaikan oleh pihak keraton tanpa campur tangan orang luar.

Meskipun demikian, pihaknya mengatakan kepolisian tetap akan melakukan proses hukum terhadap konflik yang terjadi dalam kompleks keraton itu. Menurutnya, ada dua kasus yang bakal ditangani oleh pihak kepolisian yakni kasus pengerusakan pintu keraton yang merupakan benda cagar budaya dan kasus dugaan penyanderaan yang terjadi pada senin kemarin.

Menurutnya saat ini pihak kepolisian masih mengumpulkan penyelidikan dan mengumpulkan bukti-bukti yang ada dalam kasus tersebut. "Kita tidak akan melakukan intervensi, yang bisa kita proses itu adalah masalah yang memiliki unsur pidana. Yang bisa menyelesaikan masalah keraton itu sebenarnya adalah pihak internal keraton sendiri. Yang jelas keraton itu harus dilestarikan bersama-sama," ucapnya.

Kapolresta Solo, Komisaris Besar Polisi Asdjimain, mengatakan sampai saat ini, pihaknya mengaku telah melakukan penyelidikan terhadap para petinggi keraton seperti Edi Wirabumi, Gusti Moeng dan beberapa petinggi keraton lainnya.

Pihaknya juga mengatakan selain melakukan penyelidikan terhadap para saksi, saat ini pihaknya juga telah menyita beberapa barang bukti. Menurutnya barang bukti tersebut di antaranya adalah potongan kayu sisa pengerusakan dan beberapa barang bukti penguat lainnya.

Meskipun demikian pihaknya mengaku belum menyita mobil yang dipakai untuk mendobrak pintu beserta sopirnya. "Sementara ini belum kami amankan, kita baru fokus mengumpulkan data-data dari saksi. Setelah ada perkembangan baru akan kita tindak lanjuti," ucapnya.

Asdjimain menegaskan sampai saat ini 150 petugas keamanan masih diplot untuk mengamankan situasi. Menurutnya pengamanan itu bakal dilakukan sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan. "Pengamanan akan terus kita lakukan sampai benar-benar kondusif," pungkasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5948 seconds (0.1#10.140)