Pasca pendobrakan pagar Keraton Solo, ketegangan mereda
A
A
A
Sindonews.com - Warga Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, yang melakukan pendobrakan Pagar Keraton Solo, saat ini sudah berangsur tenang kembali.
Pasalnya, kondisi Raja Paku Buwono XIII Hangabehi yang sebelumnya disebut disandera oleh pihak kerabat Keraton ternyata dalam keadaan selamat dan sehat bersama isterinya. Atas kondisi tersebut warga pun kini sedang ditenangkan oleh pihak petinggi aparat keamanan seperti Kapolres dan Dandim setempat.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun SINDO, tensi darah Paku Buwono XIII tinggi. Hal itu terjadi menyusul tekanan banyaknya pemberitaan dan sikap Lembaga Dewan Adat yang mengambil sementara kewenangannya sebagai raja terkait kasus pembelian mobil pribadi dengan memakai uang hibah dari Pemkot Solo. Dana hibah tahun 2010 sedianya untuk operasional keraton, seperti membayar gaji abdi dalem.
Dari pantauan di lapangan, tak ada aparat kepolisian yang berusaha menghalau warga saat pendobrakan pagar terjadi. Mereka membiarkan aksi warga selama berjalan tertib dan damai.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, warga Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon menggeruduk Keraton Solo dan berusaha masuk ke dalam kompleks keraton dengan menjebol pagar.
Tujuan mereka, ingin mengevakuasi raja (Paku Buwono XIII) dan memastikan jika kondisinya sehat dan selamat. Mereka melakukan pendobrakan pagar Sasana Putra dengan sebuah mobil Jeep berwarna putih. Tak pelak jika pintu yang berukuran dua meter tersebut jebol.
Wargapun kemudian merangsek masuk ke dalam kompleks Keraton. Mereka masuk lengkap dengan mempersenjatai diri dengan kayu, besi dan sebagainya.
Pasalnya, kondisi Raja Paku Buwono XIII Hangabehi yang sebelumnya disebut disandera oleh pihak kerabat Keraton ternyata dalam keadaan selamat dan sehat bersama isterinya. Atas kondisi tersebut warga pun kini sedang ditenangkan oleh pihak petinggi aparat keamanan seperti Kapolres dan Dandim setempat.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun SINDO, tensi darah Paku Buwono XIII tinggi. Hal itu terjadi menyusul tekanan banyaknya pemberitaan dan sikap Lembaga Dewan Adat yang mengambil sementara kewenangannya sebagai raja terkait kasus pembelian mobil pribadi dengan memakai uang hibah dari Pemkot Solo. Dana hibah tahun 2010 sedianya untuk operasional keraton, seperti membayar gaji abdi dalem.
Dari pantauan di lapangan, tak ada aparat kepolisian yang berusaha menghalau warga saat pendobrakan pagar terjadi. Mereka membiarkan aksi warga selama berjalan tertib dan damai.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, warga Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon menggeruduk Keraton Solo dan berusaha masuk ke dalam kompleks keraton dengan menjebol pagar.
Tujuan mereka, ingin mengevakuasi raja (Paku Buwono XIII) dan memastikan jika kondisinya sehat dan selamat. Mereka melakukan pendobrakan pagar Sasana Putra dengan sebuah mobil Jeep berwarna putih. Tak pelak jika pintu yang berukuran dua meter tersebut jebol.
Wargapun kemudian merangsek masuk ke dalam kompleks Keraton. Mereka masuk lengkap dengan mempersenjatai diri dengan kayu, besi dan sebagainya.
(rsa)