Ria lahirkan bayi 90kg di Taman Nasional Riau
A
A
A
Sindonews.com - Ria (35) gajah latih yang menghuni kawasan di Taman Nasional Tesso Nillo (TNTN) Riau melahirkan bayi seberat 90kilogram. Pasca melahirkan, Ria dan bayinya kondisinya sehat.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Kemal Amas menyatakan kelahiran anak gajah Flying Squad di Taman Nasional Tesso Nilo ini tidak hanya sebagai hadiah Idul Fitri.
"Bayi gajah tersebut lahir pada 7 Agustus 2013 dengan anak dan induk selamat. Ini tentu sangat membahagiakan kita semua," ujar Kemas Amas dalam siaran persnya Rabu (21/8/2013).
Dia menjelaskan, kelahiran kali ini merupakan keempat kalinya kelahiran anak gajah di Tim Flying Squad sejak Taman Nasional Tesso Nilo beroperasi 2004 lalu.
Ria, induk gajah yang merupakan salah satu anggota Tim Flying Squad ini memang nampak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan dalam satu bulan terakhir.
Kehamilan seekor gajah Sumatera pada umumnya berkisar antara 20 hingga 22 bulan dan para mahout (perawat gajah) memperkirakan kehamilan Ria sudah memasuki bulan-bulan terakhir.
Meskipun sudah diprediksi Ria akan melahirkan, namun tidak bisa diketahui waktunya secara tepat, sehingga mahout tetap melakukan perawatan rutin.
Kelahiran ini pertama kali diketahui oleh mahout bernama Erwin Daulay. Pada saat pertama kali terlihat, tidak seperti biasanya Ria menghindar, dan ketika didekati Erwin melihat ada gajah kecil sudah berdiri di sampingnya.
Tim Flying Squad kemudian dengan hati-hati membimbing Ria dan anaknya menuju camp Flying Squad yang berjarak 700 meter dari lokasi.
Flying Squad adalah tim penanganan konflik manusia-gajah (terdiri dari empat ekor Gajah terlatih) kerja sama WWF-Indonesia dan Kementerian Kehutanan.
"Sudah 12 ekor gajah ditemukan mati di Tesso Nilo sepanjang tahun 2012 dan tiga ekor di tahun 2013. Sebagian besar kematian gajah ini karena diracun di Riau," tukasnya.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Kemal Amas menyatakan kelahiran anak gajah Flying Squad di Taman Nasional Tesso Nilo ini tidak hanya sebagai hadiah Idul Fitri.
"Bayi gajah tersebut lahir pada 7 Agustus 2013 dengan anak dan induk selamat. Ini tentu sangat membahagiakan kita semua," ujar Kemas Amas dalam siaran persnya Rabu (21/8/2013).
Dia menjelaskan, kelahiran kali ini merupakan keempat kalinya kelahiran anak gajah di Tim Flying Squad sejak Taman Nasional Tesso Nilo beroperasi 2004 lalu.
Ria, induk gajah yang merupakan salah satu anggota Tim Flying Squad ini memang nampak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan dalam satu bulan terakhir.
Kehamilan seekor gajah Sumatera pada umumnya berkisar antara 20 hingga 22 bulan dan para mahout (perawat gajah) memperkirakan kehamilan Ria sudah memasuki bulan-bulan terakhir.
Meskipun sudah diprediksi Ria akan melahirkan, namun tidak bisa diketahui waktunya secara tepat, sehingga mahout tetap melakukan perawatan rutin.
Kelahiran ini pertama kali diketahui oleh mahout bernama Erwin Daulay. Pada saat pertama kali terlihat, tidak seperti biasanya Ria menghindar, dan ketika didekati Erwin melihat ada gajah kecil sudah berdiri di sampingnya.
Tim Flying Squad kemudian dengan hati-hati membimbing Ria dan anaknya menuju camp Flying Squad yang berjarak 700 meter dari lokasi.
Flying Squad adalah tim penanganan konflik manusia-gajah (terdiri dari empat ekor Gajah terlatih) kerja sama WWF-Indonesia dan Kementerian Kehutanan.
"Sudah 12 ekor gajah ditemukan mati di Tesso Nilo sepanjang tahun 2012 dan tiga ekor di tahun 2013. Sebagian besar kematian gajah ini karena diracun di Riau," tukasnya.
(lns)