Munculnya macan tutul, pertanda hutan kembali pulih

Selasa, 20 Agustus 2013 - 21:20 WIB
Munculnya macan tutul,...
Munculnya macan tutul, pertanda hutan kembali pulih
A A A
Sindonews.com – Pihak Taman Nasional Gunung Merapi memastikan, hewan buas yang menyerang ternak warga di Kopeng, Kepuharjo, Cangkringan, adalah macan tutul. Hal itu diketahui dari jejaknya kaki yang besar dan bekas cakaran.

Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan, TNGM, Asep Nia Kurnia mengatakan, setelah datang ke lokasi, dilihat dari jejak-jejaknya, memang itu macan tutul.

"Kalau dilihat dari jejak kakinya yang besar, itu memang macan tutul atau bias juga anjing hutan. Dan bisa jadi, macan tutul itu lebih dari satu," jelas Asep, Selasa (20/8/2013).

Lanjut dia, kalau melihat letak kandang kambing etawa, macan tersebut berani turun. Sebab, kandang tersebut jauh dari rumah warga dan berada di tengah perkebunan.

"Dan memang, tahun lalu kita juga temukan jejak macan di Srimanganti (lereng Merapi sisi selatan)," ujarnya.

Dari peristiwa tersebut, pihaknya merasa senang. Sebab, itu merupakan indikasi kalau hutan di sisi selatan sudah mulai pulih dari kerusakan akibat erupsi Merapi 2010.

"Kita senang, hutan mulai pulih," katanya.

Macan tutul merupakan jenis hewan yang dilindungi. Atas dasar, peraturan pemerintah nomor 7 tahun 1999 mengenai perlindungan hewan.
"Untuk itu, perlakuan hewan yang sudah dilindungi itu berbeda. Ada sanksi hukumnya," ujarnya.

Sebetulnya, kalau kandang ternak milik warga tersebut tidak mengundang, maka macan tutul tersebut tidak akan mengganggu. Perlu diinformasikan dan diwaspadai juga, kalau ada warga yang menemui anak macan tutul untuk tidak diganggunya.

Sebab, dikhawatirkan anak macan tersebut jika merasa terganggu akan mendekat ke induknya dan berbahaya.

"Dua tahun yang lalu, di Merbabu ada korbannya manusia yang diterkam macan. Peredaran macan setiap harinya menjangkau 16 kilometer. Jadi kita hanya bisa mengimbau saja, warga jika mendirikan kandang ternak jangan jauh dari pemukiman," ucapnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9342 seconds (0.1#10.140)