Skilot, pesta rakyat pesisir pantura

Jum'at, 16 Agustus 2013 - 00:15 WIB
Skilot, pesta rakyat...
Skilot, pesta rakyat pesisir pantura
A A A
Sindonews.com - Masyarakat pesisir pantai utara (Pantura) di Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan punya cara tersendiri dalam merayakan lebaran ketupat.

Ribuan keluarga nelayan ini hadir pada perayaan lebaran ketujuh di kawasan bekas tambak Desa Tambak Lekok.

Selain lomba menghias perahu, lomba tari nelayan, masyarakat nelayan ini merayakannya dengan menggelar balap skilot (ski di atas lumpur).

Adu balap menggunakan papan selancar di arena bekas lahan tambak ini menjadi hiburan seusai merayakan hari raya Idul Fitri.

Skilot ini merupakan tradisi turun temurun berselancar dan beradu kecepatan diatas lumpur.

Tradisi skilot yang kini dilombakan untuk masyarakat setempat tersebut bermula dari kebiasaan para nelayan mencari kerang di bibir pantai.
Untuk memudahkan pergerakannya, satu kaki berada di papan sedang satu kaki lain mendorongnya di atas lumpur. Dengan menggunakan sebilah papan kayu sepanjang 1 meter dengan lebar 25 sentimeter para pencari kerang ini berselancar di atas lumpur.

Kepala Desa Tambak Lekok Tohir Akbar, mengungkapkan, pesta rakyat ini sekaligus sebagai upaya mendorong terwujudnya wisata pesona bahari di kawasan pesisir Pantura.

Pesta rakyat ini juga sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan rejeki yang diberikan kepada masyarakat nelayan.

"Pesta rakyat ini sebagai wujud syukur limpahan berkah berupa hasil laut yang melimpah. Kegiatan ini juga sebagai ajang silaturrahmi masyarakat dan upaya mempromosikan wisata pantai dan budaya masyarakat pesisir," kata Tohir Akbar, Kamis (15/8/2013).

Menurutnya, masyarakat yang ingin menjajal balap skilot dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan. Jika tahun lalu diikuti 33 peserta, saat ini meningkat menjadi 44 peserta.

Sementara peserta lomba perahu hias diikuti seluruh nelayan pemilik perahu.

Edi (11) salah seorang peserta kategori anak-anak mengaku cukup senang dapat berpartisipasi dalam ajang balap skilot yang cuma ada di Kabupaten Pasuruan.

Meski tidak memiliki persiapan khusus, namun ia tetap berlatih untuk menjaga ketahanan tubuh agar dapat berpacu di arena lumpur.

"Skilot ini hanya ada di Pasuruan. Saya sangat senang bisa ikut lomba. Menang atau kalah dalam lomba tidaklah penting," ujar Edi.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1296 seconds (0.1#10.140)