180 prajurit diterjunkan ke wilayah rawan konflik Aceh

Kamis, 15 Agustus 2013 - 14:54 WIB
180 prajurit diterjunkan...
180 prajurit diterjunkan ke wilayah rawan konflik Aceh
A A A
Sindonews.com - Peringatan sewindu perdamaian Aceh yang jatuh tepat dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-68 diwarnai dengan pengibaran bendera bintang bulan, bekas bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Untuk mencegah terjadinya gerakan yang membahayan keutuhan republik, 180 pasukan Kodam Iskandar Muda diterjunkan ke sejumlah wilayah rawan konflik di Aceh. Diantaranya, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Kecamatan Woyla, Aceh Barat, Stadion Cot Gapu, Kabupaten Bireun, Kecamatan Krueng Sabee, dan Kabupaten Aceh Jaya.

"Setelah diterjunkan, pasukan akan dikembalikan ke markas masing-masing. Tidak ada yang diorganikkan, tidak ada kaitan dengan keamanan Aceh," kata Wakil Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda Kolonel Arh Subagio Irianto, Kamis (15/8/2013).

Ditambahkan dia, secara umum, kondisi Aceh aman dan kondusif. Bahkan, dia mengklaim masyarakat Aceh sangat antusias memperingati HUT RI. Seperti terlihat di Banda Aceh misalkan.

"Dimana-mana masyarakat antusias mengadakan berbagai lomba-lomba untuk menyemarakkan HUT RI," klaimnya.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, rumah warga, perkantoran, dan wilayah pertokoan memasang bendera merah putih. TNI/Polri dan pemerintah Aceh membagikan bendera ke masyarakat. Pemerintah Aceh juga menyatakan Aceh kondusif dan tidak ada pengerahan massa serta pengibaran bendera bintang bulan.

Namun, hal ini berbeda dengan yang terjadi di Gampong Meunasah Krueng dan Krueng Seunong, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara.

Bendera yang sudah disahkan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) menjadi provinsi Aceh itu, berkibar diantara bendera merah putih. Bahkan, hingga berita ini diturunkan, bendera itu masih berkibar.

"Bendera (bulan bintang) berkibar sejak Selasa malam hingga sekarang masih berkibar," jelas seorang warga setempat yang takut disebut namanya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8146 seconds (0.1#10.140)