2 bocah SMP mesum di toilet sekolah

Senin, 05 Agustus 2013 - 16:14 WIB
2 bocah SMP mesum di toilet sekolah
2 bocah SMP mesum di toilet sekolah
A A A
Sindonews.com - Dua orang bocah SMP, di wilayah Galur, warga Barahan, Tirtorahayuu, Galur, dan warga Boro Tengah, Karangsewu, Galur, tertangkap basah melakukan tindak asusila. Celakanya, perbuatan itu dilakukan di kamar mandi sekolah.

Peristiwa memalukan ini, pertama kali diketahui siswa Mohammad Rifai dan satpam sekolah Sudiyono saat jam istirahat. Saat itu, Rifai berniat ke kamar kecil. Ternyata, pintu toilet dalam keadaan terkunci. Dia mencoba menggedor pintu toilet untuk memastikan siapa yang ada di dalam.

Tak lama berselang, pintu terbuka dan pelaku pun keluar dari toilet disusul oleh wanitanya. Sudiyono yang kebetulan juga melihat kejadian itu pun segera menyeret keduanya menuju ruangan Bimbingan Konseling (BK).

“Waktu itu kebetulan saya pas lewat di dekat situ. Pas melihat mereka keluar dari kamar mandi, saya langsung menyeretnya ke ruang BK,” kata Sudiyono, kepada wartawan, Senin (5/8/2013).

Pelaku wanita mengaku, kejadian tersebut bermula saat dirinya berangkat sekolah sekira pukul 06.15 WIB. Sesampainya di sekolah, dia bertemu dengan kekasihnya, dan berbincang-bincang. Beberapa saat kemudian, kekasihnya itu mengajaknya ke kamar mandi, dan terjadinya perbuatan itu.

Dia juga mengaku sempat berhubungan badan layaknya suami istri dengan kekasihnya sebanyak dua kali sebelum pintu toilet digedor Rifai. Setelah dibujuk seorang temannya, dia pun memberanikan diri melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Kulonprogo.

“Pada saat itu sekolahan masih sepi, masih pagi sekali. Saya di dalam cukup lama, kurang lebih ada 3 jam,” katanya.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ipda Satiyem mengatakan, kasus tersebut masih ditangani satuannya. Hingga saat ini, pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari para saksi. Dirinya mengimbau kepada masyarakat, terutama kepada para orang tua agar lebih memperhatikan dan mengontrol tingkah laku para anak.

“Sekarang ini kelakuan anak itu bisa sangat tidak terkontrol. Untuk itu, diperlukan suatu control dari orang tua agar perilaku mereka tidak kebablasan,” pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4371 seconds (0.1#10.140)