Sidang peradilan militer kasus Cebongan tak independen

Jum'at, 02 Agustus 2013 - 11:30 WIB
Sidang peradilan militer kasus Cebongan tak independen
Sidang peradilan militer kasus Cebongan tak independen
A A A
Sindonews.com - Keluarga Juan Manbait korban tewas penyerangan anggota Kopassus dalam sel Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan menilai proses Peradilan Militer kasus tersebut hanya sandiwara.

Karena itu pihak keluarga akan berjuang agar proses sidang kasus itu dialihkan ke peradilan sipil.

Tidak hanya keluarga Juan Manbait, keluarga tiga korban tewas lainnya juga curiga dan meragukan independensi para hakim di dalam peradilan militer itu.

“Sejak awal, kami keluarga sudah menyangsikan peradilan militer ini akan benar ungkapan keadilan hukum atas peristiwa pembantaian itu. Dari dakwaan dan tuntutan proses sidang yang berjalan saat itu, jelas sekali bagi kita, bagaimana sandiwara peradilan itu terjadi," ungkap Viktor Manbait, kakak kandung Juan Manbait di Kefamenanu, Timor Tengah Utara, NTT, Jumat (2/8/2013.

Dari pengamatannya, selama sidang itu digelar para hakim terkesan bertindak sebagai pengacara.

"Hakim pun tak kalah perannya, bak pengacara untuk para pembantai lewat pertanyaan-pertanyaannya yang tidak sejalan dengan kasus yang disidangkan,” tukas Viktor.

Viktor berencana akan bekerja sama dengan Kontras menyusun gugatan intervensi ke peradilan militer, untuk mengungkap fakta-fakta hukum yang tidak diungkapkan dalam peradilan militer itu.

“Salah satu tuntutan yang akan kami perjuangkan yakni membawa kasus ini ke peradilan sipil karena peradilan militer tidak independen dan tidak mampu mengungkap kasus secara utuh,” tambahnya.

Pihak Keluarga juga mendesak Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial agar menghentikan proses peradilan ini dan membawa peradilan ini ke peradilan sipil.

"Ini perlu dilakukan agar rasa keadilan dalam hidup bernegara dalam Republik Indonesia tetap dapat dicapai,” tegasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5400 seconds (0.1#10.140)