Awas, 19 perlintasan KA di Jember rawan
Selasa, 30 Juli 2013 - 03:18 WIB
Awas, 19 perlintasan KA di Jember rawan
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 19 perlintasan kereta api di Jember termasuk titik-titik yang rawan. Hal ini disampaikan Humas PT KAI Daops 9 Jember Gatut Sutiyatmoko, Senin (29/7/2013) siang.
Gatut menjelaskan, 19 lokasi tersebut merupakan kawasan rawan kecelakaan, banjir, longsor dan juga pencurian.
Seperti dicontohkan, ada 9 titik yang termasuk kawasan rawan banjir diantaranya, di perlintasan kereta api sepanjang Mangli Kecamatan kaliwates, di kawasan Arjasa dan juga Kalisat. Sementara yang termasuk rawan longsoran berada di Desa Garahan Kecamatan Silo sampai perbukitan Mrawan.
"Untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang, kami melakukan antisipasi dan memberikan perhatian lebih di sejumlah titik-titik rawan tersebut. Untuk mencegah terjadinya longsor, petugas membersihkan lereng-lereng rel dari tanaman yang menutupi, untuk mengetahui keretakan tanah yang bisa menyebabkan longsoran ketika hujan turun," terang Gatut.
Selain itu, juga dibangun selokan di sekitar rel untuk mengendalikan arus air. Sementara upaya untuk menangani banjir, Gatut mengatakan, pihaknya juga sudah membangun plengsengan dan saluran air di sekitar rel agar air yang mengalir tidak tergenang dan masuk ke selokan.
"Untuk kawasan yang rawan kecelakaan, merupakan kawasan dengan perlintasan tidak terjaga, masyarakat dihimbau untuk lebih berhati-hati ketika melewati perlintasan yang tanpa penjaga tersebut," ujarnya.
Gatut menjelaskan, 19 lokasi tersebut merupakan kawasan rawan kecelakaan, banjir, longsor dan juga pencurian.
Seperti dicontohkan, ada 9 titik yang termasuk kawasan rawan banjir diantaranya, di perlintasan kereta api sepanjang Mangli Kecamatan kaliwates, di kawasan Arjasa dan juga Kalisat. Sementara yang termasuk rawan longsoran berada di Desa Garahan Kecamatan Silo sampai perbukitan Mrawan.
"Untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang, kami melakukan antisipasi dan memberikan perhatian lebih di sejumlah titik-titik rawan tersebut. Untuk mencegah terjadinya longsor, petugas membersihkan lereng-lereng rel dari tanaman yang menutupi, untuk mengetahui keretakan tanah yang bisa menyebabkan longsoran ketika hujan turun," terang Gatut.
Selain itu, juga dibangun selokan di sekitar rel untuk mengendalikan arus air. Sementara upaya untuk menangani banjir, Gatut mengatakan, pihaknya juga sudah membangun plengsengan dan saluran air di sekitar rel agar air yang mengalir tidak tergenang dan masuk ke selokan.
"Untuk kawasan yang rawan kecelakaan, merupakan kawasan dengan perlintasan tidak terjaga, masyarakat dihimbau untuk lebih berhati-hati ketika melewati perlintasan yang tanpa penjaga tersebut," ujarnya.
(rsa)
