Tambang pasir besi picu abrasi & kerusakan ekosistem

Senin, 29 Juli 2013 - 12:17 WIB
Tambang pasir besi picu...
Tambang pasir besi picu abrasi & kerusakan ekosistem
A A A
Sindonews.com - Warga Desa Bumiharjo, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, mengeluhkan parahnya abrasi dan kerusakan ekosistem di kawasan pantai setempat. Warga menduga, abrasi yang kian meluas tersebut imbas dari praktik penambangan pasir besi di pesisir pantai utara wilayah Jepara.

Salah seorang warga Desa Bumiharjo, Dafiq mengatakan, penambangan pasir besi yang dilakukan oleh salah satu investor swasta tersebut, telah mengakibatkan abrasi di Pantai Bringin yang tiap tahun luasannya mencapai 5-10 meter.

Jika tidak segera dicegah, dikhawatirkan abrasi tersebut akan mengancam keberadaan kebun, sawah, dan perkampungan penduduk yang lokasinya berdekatan dengan bibir pantai tersebut.

“Makanya kami tanami lahan bekas areal penambangan pasir besi yang ada di pesisir Pantai Bringin ini. Ini ulah investor tambang pasir besi yang tidak bertanggungjawab,” kata Dafiq, di Jepara, Senin (29/7/2013).

Sebelumnya, pada Maret lalu, telah melakukan penolakan terkait aktivitas penambangan pasir besi di Desa Bumiharjo yang dikelola PT Pasir Rantai Mas (PRM). Dan hingga kemarin, areal penambangan tersebut terlihat masih lengang.

Sejumlah alat berat dan bangunan terkait aktivitas penambangan tersebut dibiarkan mangkrak. Warga mengancam jika sampai akhir bulan Juli ini, alat berat tersebut tidak segera diambil oleh investor, maka akan disingkirkan dari areal sekitar pantai.

Dan kini, di sekitar lahan bekas penambangan yang gundul tersebut ditanami warga dengan sejumlah tanaman. Mulai dari pohon kakao, kelapa, dan pohon waru. Menurut Dafiq, aksi warga ini merupakan upaya untuk menyelamatkan ekosistem di pesisir pantai utara wilayah Jepara yang rusak akibat penambangan pasir besi.

Kerusakan ekosistem pantai ini, terlihat dari beberapa titik area di sepanjang pantai yang saat ini telah gundul. Bahkan dibeberapa area, bekas lahan yang digali oleh penambang telah menjadi danau kecil.

Penambangan pasir besi juga mengakibatkan daratan di sepanjang garis pantai hilang terkena abrasi. Hal ini bisa dilihat dari bekas beberapa pohon kelapa yang makin lama semakin menjorok ke tengah pantai. Selain itu, puluhan hektare tanaman kelapa di perkebunan dekat pantai juga banyak yang mati.

“Jadi kerusakan ekosistem di pesisir pantai sudah sangat parah,” tandasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8666 seconds (0.1#10.140)