Hari ini, bentrok pemuda Makassar pecah di 4 titik

Minggu, 28 Juli 2013 - 16:02 WIB
Hari ini, bentrok pemuda...
Hari ini, bentrok pemuda Makassar pecah di 4 titik
A A A
Sindonews.com - Sepanjang Minggu (28/7) dini hari tadi, Kota Makassar kembali diwarnai sejumlah kasus bentrokan kelompok warga di beberapa titik.

Aksi saling serang ini terjadi hampir bersamaan, mulai dari pukul 00.30 Wita hingga pukul 02.00 Wita dini hari. Beberapa pemuda mengalami luka, beberapa lainnya ditangkap petugas karena diduga provokator.

Titik-titik aksi bentrokan ini terjadi di Jalan Urip Sumohardjo (depan PO Liman), Jalan Abdullah Daeng Sirua, Jalan Andi Tonro, serta Jalan Pampang II Kec Panakkukang.

Kasus pertama terjadi di Jalan Urip Sumohardjo, Kec Panakkukang, yang melibatkan kelompok pemuda dari Karuwisi dan Lorong IV.

Bentrokan ini terjadi sekitar satu jam dan mereda setelah sejumlah petugas TNI diturunkan ke TKP untuk memukul mundur kedua kelompok massa.

Informasi yang dihimpun, insiden ini dipicu oleh penganiayaan pemuda Karuwisi terhadap pemuda dari Lorong IV karena masalah asrama.

Satu sepeda motor jenis Honda Supra Fit DD 4178 QB milik Yaya (18), mengalami kerusakan akibat diamuk massa di TKP.

Sementara itu, sekira pukul 01.00 Wita, bentrokan kembali pecah di Jalan Abdullah Daeng Sirua. Kedua kelompok saling serang gunakan parang dan anak panah.

Akibatnya, salah seorang warga diketahui bernama Baso (19), mengalami luka tusukan anak panah pada dada sebelah kirinya, sehingga harus dilarikan ke RS terdekat.

"Pemicunya diduga akibat penganiayaan pemuda di sekitar lorong V. Akibatnya, teman-temannya tak menerima sehingga terjadi tawuran," kata Kapolsekta Panakkukang Kompol Diari Estetika.

Dalam insiden itu, satu pemuda berhasil diamankan petugas Polsekta Panakkukang, setelah tertangkap tangan membawa senjata tajam.

Dua kasus lainnya pecah di Jalan Andi Tonro Kec Tamalate dan Jalan Pampang II. Di Jalan Andi Tonro, petugas kepolisian mengamankan tiga pemuda yang diduga provokator.

Kapolsekta Tamalate Kompol Syuaib Madjid mengatakan, bentrokan di wilayahnya merupakan dendam lama dari kedua kelompok warga.

"Hingga kini masih disiagakan petugas di TKP untuk antisipasi bentrokan susulan. Kami tak mau kecolongan," pungkasnya.

Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi sebelumnya mengatakan, penanganan konflik sosial di Makassar bukan hanya tanggungjawab dari kepolisian.

Melainkan juga kewenangan dari pemerintah daerah, selaku perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah dalam menangani konflik sosial.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3248 seconds (0.1#10.140)