Lahan tani kebanjiran, Pemkab Luwu cuek
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan hektare lahan persawahan dan perkebunan di Kabupaten Luwu, terancam punah akibat terendam banjir. Banyaknya tanggul yang jebol, termasuk rusaknya sejumlah draienase, membuat limpahan air hingga kini masuk ke areal persawahan.
Melihat lahan pertaniannya rusak, dan tidak ada pertolongan, para petani mengaku rugi dan kesal. Lebih jauh, mereka menuding Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu cuek, dan hanya sibuk dengan sosialisasi Pilkada Luwu.
Secara umum, kondisi banjir di Kabupaten Luwu sudah surut. Namun banyaknya draenase dan tanggul yang jebol, mengakibatkan air tumpah ke areal pertanian. Seperti yang dialami warga di Kecamatan Suli misalnya.
Sedikitnya, ada 40 hektare lahan persawahan yang sudah ditanami padi mengalami rusak dan dipastikan mati. Lantaran air limpahan dari draenase yang jebol terus masuk ke dalam sawah. Hal ini mengakibatkan pematang sawah jebol dan padi terendam.
Selain itu, bibit ikan mas yang juga sempat ditebar di dalam sawah juga sudah lepas semua akibat banjir. Para petani berharap, pemerintah daerah turun langsung melihat kondisi lahan pertanian mereka.
Menurut petani, bupati dan para kepala dinasnya, saat ini sibuk sosialisasi Pilkada Luwu yang akan digelar, pada September 2013 mendatang.
Selain sawah, lahan perkebunan seperti kebun kakao, dan perkebunan palawija milik warga juga banyak yang terendam dan terancam mati.
Melihat lahan pertaniannya rusak, dan tidak ada pertolongan, para petani mengaku rugi dan kesal. Lebih jauh, mereka menuding Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu cuek, dan hanya sibuk dengan sosialisasi Pilkada Luwu.
Secara umum, kondisi banjir di Kabupaten Luwu sudah surut. Namun banyaknya draenase dan tanggul yang jebol, mengakibatkan air tumpah ke areal pertanian. Seperti yang dialami warga di Kecamatan Suli misalnya.
Sedikitnya, ada 40 hektare lahan persawahan yang sudah ditanami padi mengalami rusak dan dipastikan mati. Lantaran air limpahan dari draenase yang jebol terus masuk ke dalam sawah. Hal ini mengakibatkan pematang sawah jebol dan padi terendam.
Selain itu, bibit ikan mas yang juga sempat ditebar di dalam sawah juga sudah lepas semua akibat banjir. Para petani berharap, pemerintah daerah turun langsung melihat kondisi lahan pertanian mereka.
Menurut petani, bupati dan para kepala dinasnya, saat ini sibuk sosialisasi Pilkada Luwu yang akan digelar, pada September 2013 mendatang.
Selain sawah, lahan perkebunan seperti kebun kakao, dan perkebunan palawija milik warga juga banyak yang terendam dan terancam mati.
(san)