Jerit tangis pengungsi Way Ela yang merasa diterlantarkan

Sabtu, 27 Juli 2013 - 06:00 WIB
Jerit tangis pengungsi Way Ela yang merasa diterlantarkan
Jerit tangis pengungsi Way Ela yang merasa diterlantarkan
A A A
Sindonews.com - Jebolnya Bendungan Way Ela, di Maluku Tengah, Kamis (25/7) lalu memaksa ribuan warga Negeri Lima, Kecamatan Leituhu, mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman.

Air limpahan dari bendungan itu langsung menyapu bersih separuh desa Negeri Lima. Akibatnya, tiga Soa atau RW di wilayah tersebut luluh lantah tak tersisa.

Derita warga Negeri Lima pun tak berhenti sampai disitu saja, kini 5.227 pengungsi yang menempati tenda-tenda pengungsian harus menghadapi persoalan baru. Mereka mengaku terlantar dan tak diperhatikan.

"Kami sengsara dipengungsian, kami butuh makanan, butuh makanan bayi, pembalut, popok bayi, MCK. Kami harap pemerintah mendengarkan jerit hati kami," jelas seorang pengungsi Ahmad kepada SINDO, Jumat (27/7/2013) malam.

Tak lupa Ahmad juga menyatakan jika para pengungsi butuh penghangat seperti selimut dan pakaian. Karena, hingga saat ini hujan terus mengguyur wilayah Negeri Lima.

"Hujan terus turun, tenda pengungsi basah. Tak ada selimut pula, pakaian hanya yang menempel di badan. Kami tak dapat menyelamatkan harta benda kami satupun, karena tak sempat," jelasnya dengan penuh haru.

Iapun berharap agar dalam kurun waktu 14 hari status tanggap darurat yang diberlakukan pemerintah setempat juga memperhatikan prioritas mereka untuk hidup layak.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di lapangan, lokasi pengungsian memang berjarak jauh dari lokasi Bendungan Way Ela. Lokasi pengungsian tersebut berjarak 4 KM dari lokasi bencana. Namun, tenda-tenda yang disediakan Pemprov maupun instansi terkait dirasa tidak cukup dengan jumlah pengungsi yang mencapai 5.227 jiwa.

Kebanyakan dari mereka juga mengeluhkan kondisi tenda yang tidak layak karena mudah kemasukan air. Ditambah intensitas hujan yang terus mengguyur wilayah Negeri Lima dan sekitarnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0129 seconds (0.1#10.140)