Ini dampak jebolnya Bendungan Way Ela
A
A
A
Sindonews.com - Jebolnya bendungan Way Ela di Maluku Tengah mengakibatkan jatuhnya korban baik hilang maupun korban luka.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga kini belum ditemukan adanya korban jiwa dalam bencana tersebut. Namun ada tiga korban hilang yang hingga kin sudah diketahui identitasnya.
"Dalam rapat koordinasi, dinyatakan bahwa tidak ada korban meninggal. Tiga orang hilang yaitu Muhsin Mahulau (63), Sedek Mahulau (42) dan Kalsum Ulututy (67). 3 orang luka ringan," jelas Kepala Pusat Data Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya kepada Sindonews, Kamis (26/7/2013).
Selain korban luka dan hilang, jebolnya Bendungan Way Ela juga mengakibatkan 470 unit rumah warga dari tiga RW, hilang tersapu air bah yang ketinggian hingga lebih 10 meter di dekat sungai. Bangunan umum lain yang hilang adalah 3 unit SD, 1 TK, 1 SMA, 1 taman pengajian, 1 jembatan, 2 mushola, 1 KUD, 1 puskesmas, 2 sarana air bersih, dan 1 tower telkomsel.
"Jumlah pengungsi 5.233 jiwa yang tersebar di Latan (4.287 jiwa) dan Patoi (946 jiwa)," jelasnya.
Dari banyaknya kerugian materi yang ditimbulkan, kegiatan belajar mengajar untuk para siswa akhirnya terpaksa diliburkan. Namun BNPB mengaku telah menyiapkan tenda pengungsian untuk sekolah darurat jika bencana alam tersebut berlangsung lama.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga kini belum ditemukan adanya korban jiwa dalam bencana tersebut. Namun ada tiga korban hilang yang hingga kin sudah diketahui identitasnya.
"Dalam rapat koordinasi, dinyatakan bahwa tidak ada korban meninggal. Tiga orang hilang yaitu Muhsin Mahulau (63), Sedek Mahulau (42) dan Kalsum Ulututy (67). 3 orang luka ringan," jelas Kepala Pusat Data Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya kepada Sindonews, Kamis (26/7/2013).
Selain korban luka dan hilang, jebolnya Bendungan Way Ela juga mengakibatkan 470 unit rumah warga dari tiga RW, hilang tersapu air bah yang ketinggian hingga lebih 10 meter di dekat sungai. Bangunan umum lain yang hilang adalah 3 unit SD, 1 TK, 1 SMA, 1 taman pengajian, 1 jembatan, 2 mushola, 1 KUD, 1 puskesmas, 2 sarana air bersih, dan 1 tower telkomsel.
"Jumlah pengungsi 5.233 jiwa yang tersebar di Latan (4.287 jiwa) dan Patoi (946 jiwa)," jelasnya.
Dari banyaknya kerugian materi yang ditimbulkan, kegiatan belajar mengajar untuk para siswa akhirnya terpaksa diliburkan. Namun BNPB mengaku telah menyiapkan tenda pengungsian untuk sekolah darurat jika bencana alam tersebut berlangsung lama.
(rsa)