Ribuan pengungsi Bendungan Way Ela terlantar
A
A
A
Sindonews.com - Sekitar 5.000 warga Negeri Lima, Leihitu, Maluku Tengah, kini memprihatinkan. Mereka terpaksa tinggal di tenda-tenda pengungsi yang dibangun Dinas Sosial Pemprov Maluku, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Namun, masih banyak pengungsi tidak mendapatkan tempat berteduh darurat itu.
Hingga kini, para pengungsi juga masih kekurangan bahan makanan, dan pakaian, serta selimut. Sementara pasca jebolnya bendungan Way Ela. Kondisi desa luluh lantak, dan hanya menyisakan puing-puing. Sebagian material juga tersapu ke laut.
Hujan deras yang terus mengguyur Desa Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah, hingga pagi ini, kian meresahkan warga. Selain khawatir bendungan Way Ela kembali meluap, warga juga tidak bisa menempati tenda-tenda daruat yang dibangun dinas sosial dan BPBD.
Selain tergenang air, dan tidak memiliki alas tidur, para pengungsi ini juga sebagian tidak kebagian tenda. Warga terpaksa hanya berdiri di luar tenda dan menunggu hujan reda.
Para pengungsi ini juga mengeluhkan sejumlah fasilitas yang tidak memadai. Selain air bersih, makanan, dan pakaian, mereka juga membutuhkan selimut dan makanan bayi.
Sementara itu, sebagian warga Negeri Lima mendatangi desa mereka yang telah tersapu bersih oleh luapan air Bendungan Wae Ela. Tak ada satupun rumah yang masih berdiri kokoh di desa tersebut. Separuh desa habis tersapu air ke lautan.
Sejumlah mobil, traktor, dan alat berat milik Balai Sungai Dinas PU Maluku juga turut tersapu air bah, dan hancur.
Sedangkan kondisi Bendungan Way Ela masih berbahaya, menyusul derasnya hujan mengguyur semalaman. Warga diminta tidak mendekati desa mereka, dan tetap berada di perbatasan desa.
Hingga kini, para pengungsi juga masih kekurangan bahan makanan, dan pakaian, serta selimut. Sementara pasca jebolnya bendungan Way Ela. Kondisi desa luluh lantak, dan hanya menyisakan puing-puing. Sebagian material juga tersapu ke laut.
Hujan deras yang terus mengguyur Desa Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah, hingga pagi ini, kian meresahkan warga. Selain khawatir bendungan Way Ela kembali meluap, warga juga tidak bisa menempati tenda-tenda daruat yang dibangun dinas sosial dan BPBD.
Selain tergenang air, dan tidak memiliki alas tidur, para pengungsi ini juga sebagian tidak kebagian tenda. Warga terpaksa hanya berdiri di luar tenda dan menunggu hujan reda.
Para pengungsi ini juga mengeluhkan sejumlah fasilitas yang tidak memadai. Selain air bersih, makanan, dan pakaian, mereka juga membutuhkan selimut dan makanan bayi.
Sementara itu, sebagian warga Negeri Lima mendatangi desa mereka yang telah tersapu bersih oleh luapan air Bendungan Wae Ela. Tak ada satupun rumah yang masih berdiri kokoh di desa tersebut. Separuh desa habis tersapu air ke lautan.
Sejumlah mobil, traktor, dan alat berat milik Balai Sungai Dinas PU Maluku juga turut tersapu air bah, dan hancur.
Sedangkan kondisi Bendungan Way Ela masih berbahaya, menyusul derasnya hujan mengguyur semalaman. Warga diminta tidak mendekati desa mereka, dan tetap berada di perbatasan desa.
(san)