Ruang SIUM RSUP Dr Kariadi terbakar
A
A
A
Sindonews.com - Rumah Sakit Umum Pusat Dr Kariadi Semarang terbakar Kamis (25/7/2013) dini hari. Kebakaran melanda ruang Sistem Informasi Manajemen (SIM) rumah sakit pemerintah tersebut. Tidak ada korban jiwa pada insiden yang terjadi sekira pukul 00.30 WIB itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun SINDO, kebakaran di ruang yang terletak di lantai dua itu kali pertama diketahui oleh salah satu perawat di sana. Saat itu, perawat sedang melintas lokasi melihat ada kepulan asap cukup tebal.
Melihat hal itu, perawat langsung memberi tahu sekuriti setempat. Diberi informasi itu, sekuriti langsung bertindak cepat, membuka ruangan dan mencoba memadamkan dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
“Kami langsung mencoba evakuasi, sembari menunggu pemadam kebakaran. Api terus membesar disertai asap tebal,” ungkap sekuriti yang enggan disebut identitasnya itu.
Informasi itu cepat sampai ke Polrestabes Semarang yang markasnya memang terletak di seberang RSUP Dr Kariadi, di Jalan Dr Sutomo, Kota Semarang. Petugas identifikasi tiba di lokasi berikut dua unit mobil pemadam kebakaran bersama beberapa petugas.
Pemadaman juga sempat dibantu beberapa keluarga pasien yang turut mengambil hidran pemadam api. Sekira pukul 01.00 WIB, api berhasil dipadamkan petugas yang bergerak cepat.
Saat api berhasil dilokalisir, petugas Unit Identifikasi dan Olah TKP Polrestabes Semarang baru dapat melakukan penyelidikan. Petugas mengumpulkan keterangan dengan meneliti lokasi yang terbakar termasuk keterangan saksi – saksi.
“Diduga ada korsleting AC di ruang itu, penyebab muncul api,” kata seorang petugas identifikasi kepada SINDO.
Kepala Bagian Humas, Hukum dan Pemasaran RSUP Dr Kariadi, Darwito, mengatakan kebakaran itu tidak mengakibatkan pelayanan rumah sakit terganggu.
“Data di ruangan itu terbakar, namun tidak perlu dikhawatirkan. Kami sudah punya back up data, tidak ada masalah,” tambahnya.
Darwito mengatakan tidak ada kerugian materi yang besar dalam insiden itu. Yang mengalami kerusakan adalah beberapa komputer dan AC. Selama ini, kata dia, para pegawai di lingkungan rumah sakit juga sudah dilatih berbagai tekhnik pemadaman kebakaran.
“Jadi bisa mengambil langkah - langkah cepat saat terjadi kebakaran,” tandasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun SINDO, kebakaran di ruang yang terletak di lantai dua itu kali pertama diketahui oleh salah satu perawat di sana. Saat itu, perawat sedang melintas lokasi melihat ada kepulan asap cukup tebal.
Melihat hal itu, perawat langsung memberi tahu sekuriti setempat. Diberi informasi itu, sekuriti langsung bertindak cepat, membuka ruangan dan mencoba memadamkan dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
“Kami langsung mencoba evakuasi, sembari menunggu pemadam kebakaran. Api terus membesar disertai asap tebal,” ungkap sekuriti yang enggan disebut identitasnya itu.
Informasi itu cepat sampai ke Polrestabes Semarang yang markasnya memang terletak di seberang RSUP Dr Kariadi, di Jalan Dr Sutomo, Kota Semarang. Petugas identifikasi tiba di lokasi berikut dua unit mobil pemadam kebakaran bersama beberapa petugas.
Pemadaman juga sempat dibantu beberapa keluarga pasien yang turut mengambil hidran pemadam api. Sekira pukul 01.00 WIB, api berhasil dipadamkan petugas yang bergerak cepat.
Saat api berhasil dilokalisir, petugas Unit Identifikasi dan Olah TKP Polrestabes Semarang baru dapat melakukan penyelidikan. Petugas mengumpulkan keterangan dengan meneliti lokasi yang terbakar termasuk keterangan saksi – saksi.
“Diduga ada korsleting AC di ruang itu, penyebab muncul api,” kata seorang petugas identifikasi kepada SINDO.
Kepala Bagian Humas, Hukum dan Pemasaran RSUP Dr Kariadi, Darwito, mengatakan kebakaran itu tidak mengakibatkan pelayanan rumah sakit terganggu.
“Data di ruangan itu terbakar, namun tidak perlu dikhawatirkan. Kami sudah punya back up data, tidak ada masalah,” tambahnya.
Darwito mengatakan tidak ada kerugian materi yang besar dalam insiden itu. Yang mengalami kerusakan adalah beberapa komputer dan AC. Selama ini, kata dia, para pegawai di lingkungan rumah sakit juga sudah dilatih berbagai tekhnik pemadaman kebakaran.
“Jadi bisa mengambil langkah - langkah cepat saat terjadi kebakaran,” tandasnya.
(rsa)