Anggota Brimob & Sabhara yang bentrok polisi baru
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Polda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Dwi Priyatno mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus bentrok yang terjadi antara anggota Brigade Mobil (Brimob) Srondol, dengan Samapta Bhayangkara (Sabhara), di Jalan RM. Hadi Subeno, Kecamatan Mijen, Kota Semarang.
"Sudah kondusif, mereka yang berkelahi itu satu liting. Baru lima bulan jadi polisi. Yang Sabhara lulus pendidikan di Purwokerto, yang Brimob di Jawa Timur. Jadi polisi baru-baru semua itu," katanya saat dihubungi wartawan, Kamis (25/7/2013).
Ditambahkan dia, saat ini kasus bentrok itu tengah diselidiki bidang Propam. Dugaan sementara, pemicu bentrok anggota Brimob oleh isi pesan BlackBerry Messenger (BBM) yang dikirimkan oleh anggota Perintis Sabhara.
Pantauan wartawan di lokasi kejadian, suasana penjagaan di Markas Komando (Mako) Direktorat Sabhara Polda Jawa Tengah terlihat normal. Kondisinya juga sudah bersih. Seorang perwira di lokasi itu mengatakan, piket biasa dijaga tujuh orang. Namun ada 1 kompi pasukan yang siaga. Sehari-harinya memang seperti itu.
"Tadi Brimob datang membawa senjata tajam, semacam samurai. Pakai motor, jumlahnya sekitar 30 orang, sudah melewati pagar dan bentrok di sini," kata petugas yang enggan disebut namanya sembari menunjuk lobi.
Penyerangan berakhir setelah para anggota Brimob dipukul mundur oleh lebih dari 100 anggota Satuan Perintis Dit Sabhara. Mereka berkelahi setelah salah satu anggota Brimob memukul anggota Perintis.
"Mereka sudah masuk Mako. Ada barang bukti dua senjata tajam seperti samurai, sudah diamankan Provost Propam Polda Jawa Tengah," tambahnya.
"Sudah kondusif, mereka yang berkelahi itu satu liting. Baru lima bulan jadi polisi. Yang Sabhara lulus pendidikan di Purwokerto, yang Brimob di Jawa Timur. Jadi polisi baru-baru semua itu," katanya saat dihubungi wartawan, Kamis (25/7/2013).
Ditambahkan dia, saat ini kasus bentrok itu tengah diselidiki bidang Propam. Dugaan sementara, pemicu bentrok anggota Brimob oleh isi pesan BlackBerry Messenger (BBM) yang dikirimkan oleh anggota Perintis Sabhara.
Pantauan wartawan di lokasi kejadian, suasana penjagaan di Markas Komando (Mako) Direktorat Sabhara Polda Jawa Tengah terlihat normal. Kondisinya juga sudah bersih. Seorang perwira di lokasi itu mengatakan, piket biasa dijaga tujuh orang. Namun ada 1 kompi pasukan yang siaga. Sehari-harinya memang seperti itu.
"Tadi Brimob datang membawa senjata tajam, semacam samurai. Pakai motor, jumlahnya sekitar 30 orang, sudah melewati pagar dan bentrok di sini," kata petugas yang enggan disebut namanya sembari menunjuk lobi.
Penyerangan berakhir setelah para anggota Brimob dipukul mundur oleh lebih dari 100 anggota Satuan Perintis Dit Sabhara. Mereka berkelahi setelah salah satu anggota Brimob memukul anggota Perintis.
"Mereka sudah masuk Mako. Ada barang bukti dua senjata tajam seperti samurai, sudah diamankan Provost Propam Polda Jawa Tengah," tambahnya.
(san)