Disdikpora Mamuju punya kantor baru
A
A
A
Sindonews.com - Setelah tidak kurang dari 30 tahun, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Mamuju, akhirnya memiliki gedung permanen baru. Lokasinya berada di atas lahan kantor lama, di kawasan Kurungan Bassi.
Mengulas penantian panjang tersebut, Kepala Disdikpora Mamuju Siti Saleha Duka mengatakan, bangunan Kantor yang sudah digunakan mulai Senin 22 Juli 2013 itu baru dapat dianggarkan dalam bentuk rehab pada 2012 lalu. Total anggarannya sebesar Rp4 miliar.
Diakuinya, kantor baru ini sudah lama dinantikan. Setelah diresmikan pada tahun 1984 oleh Kakanwil atas nama Mendiknas kala itu. "Tidak ada yang bisa kami ucapkan selain terima kasih pada Pemkab dan DPRD Mamuju, khususnya Komisi III yang menyetujui penganggaran untuk rehab kantor ini," katanya, Rabu (24/7/2013).
Sementara itu, Bupati Mamuju Suhardi Duka, memberikan empat syarat menempati bangunan megah itu. Salah satunya, adalah harus mampu melakukan pengelolaan keuangan dengan penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). "Kalau tidak WTP apa gunanya bangunan baru," kata adik kandung Saleha Duka ini.
Tiga syarat lain adalah meningkatkan mutu pendidikan, layanan kepada masyarakat dapat lebih cepat dan baik dan disiplin pegawai ditingkatkan. Empat syarat itu, dinilai tidak berlebihan. Sebab, dari seluruh SKPD hanya Disdikpora yang menempati gedung megah berwarna biru putih.
Syukuran memasuki gedung baru dirangkaikan dengan buka puasa bersama, dan penyerahan Beasiswa Manakarra secara simbolis kepada sejumlah siswa. Mereka diwakili siswa dari Kecamatan Simboro dan Mamuju. Manakarra adalah nama lain dari Kota Mamuju.
Masing-masing untuk murid SD sebesar Rp600 ribu perorang, siswa SMP sederajat sebesar Rp1 juta persiswa dan siswa SMA sederajat Rp1,5 juta persiswa.
Beasiswa Manakarra ini, telah dianggarkan bagi 460 orang siswa, dengan rincian 160 murid SD, 100 orang siswa SMP dan Mts, 100 orang siswa SMA dan Madrasah Aliyah, serta 100 orang siswa SMK.
Mengulas penantian panjang tersebut, Kepala Disdikpora Mamuju Siti Saleha Duka mengatakan, bangunan Kantor yang sudah digunakan mulai Senin 22 Juli 2013 itu baru dapat dianggarkan dalam bentuk rehab pada 2012 lalu. Total anggarannya sebesar Rp4 miliar.
Diakuinya, kantor baru ini sudah lama dinantikan. Setelah diresmikan pada tahun 1984 oleh Kakanwil atas nama Mendiknas kala itu. "Tidak ada yang bisa kami ucapkan selain terima kasih pada Pemkab dan DPRD Mamuju, khususnya Komisi III yang menyetujui penganggaran untuk rehab kantor ini," katanya, Rabu (24/7/2013).
Sementara itu, Bupati Mamuju Suhardi Duka, memberikan empat syarat menempati bangunan megah itu. Salah satunya, adalah harus mampu melakukan pengelolaan keuangan dengan penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). "Kalau tidak WTP apa gunanya bangunan baru," kata adik kandung Saleha Duka ini.
Tiga syarat lain adalah meningkatkan mutu pendidikan, layanan kepada masyarakat dapat lebih cepat dan baik dan disiplin pegawai ditingkatkan. Empat syarat itu, dinilai tidak berlebihan. Sebab, dari seluruh SKPD hanya Disdikpora yang menempati gedung megah berwarna biru putih.
Syukuran memasuki gedung baru dirangkaikan dengan buka puasa bersama, dan penyerahan Beasiswa Manakarra secara simbolis kepada sejumlah siswa. Mereka diwakili siswa dari Kecamatan Simboro dan Mamuju. Manakarra adalah nama lain dari Kota Mamuju.
Masing-masing untuk murid SD sebesar Rp600 ribu perorang, siswa SMP sederajat sebesar Rp1 juta persiswa dan siswa SMA sederajat Rp1,5 juta persiswa.
Beasiswa Manakarra ini, telah dianggarkan bagi 460 orang siswa, dengan rincian 160 murid SD, 100 orang siswa SMP dan Mts, 100 orang siswa SMA dan Madrasah Aliyah, serta 100 orang siswa SMK.
(san)