Tanah bergerak, warga Desa Raru Sibunuan diungsikan

Rabu, 24 Juli 2013 - 14:52 WIB
Tanah bergerak, warga Desa Raru Sibunuan diungsikan
Tanah bergerak, warga Desa Raru Sibunuan diungsikan
A A A
Sindonews.com - Puluhan warga di Desa Raru Sibunuan, Kecamatan Sangalla Selatan, Kabupaten Tana Toraja, diungsikan setelah tempat tinggal mereka terancam longsor susulan.

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Tana Toraja, Heasrim Siama, menyatakan sebelumnya, pemukiman warga Desa Raru Sibunuan dilanda bencana alam tanah longsor pada akhir pekan lalu.

Hujan deras yang mengguyur Desa Raru Sibunuan dalam beberapa hari mengakibatkan tanah yang ada di bukit tergerus air hujan hingga ke pemukiman penduduk.

Saat ini, tanah perbukitan yang tidak jauh dari pemukiman warga terus bergerak ke bawah dan mengancam pemukiman warga. Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sebanyak 45 warga desa atau 10 kepala keluarga (KK) diungsikan sementara waktu ke tempat yang lebih aman.

Sebagian warga yang diungsikan menempati rumah-rumah warga dan sebagian lagi menempati tenda pengungsian yang didirikan di lokasi yang relatif aman dari ancaman bencana tanah longsor.

“Hingga kini, tanah perbukitan dekat pemukiman warga desa masih terus bergerak turun. Puluhan warga terpaksa diungsikan untuk antisipasi kemungkinan terjadi longsor susulan yang mengancam pemukiman warga,” jelas mantan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Tana Toraja itu, Rabu (24/7/2013).

Heasrim mengatakan, pemerintah kabupaten (Pemkab) Tana Toraja telah memberikan bantuan tanggap darurat kepada warga Desa Raru Sibunuan yang menempati tempat pengungsian.

Bantuan yang diberikan berupa makanan, minuman dan pakaian serta selimut yang merupakan partisipasi dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Tana Toraja, organisasi kemasyarakatan dan keagamaan serta parisipasi dari para dermawan.

“Untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum warga desa selama berada di pengungsian, Dinsosnakertrans Tana Toraja bekerjasama dengan pemerintah kecamatan dan desa juga sudah membuat dapur umum di lokasi pengungsian,” katanya.

Dia menyatakan, longsor yang terjadi di Desa Raru Sibunuan pada akhir pekan lalu menyebabkan dua rumah warga rusak berat. Selain itu, jalan desa yang menuju pemukiman warga putus total karena tertimbun material longsor yang berasal dari perbukitan.

Hingga saat ini, material longsoran yang menimbun badan desa belum dibersihkan karena tanah di perbukitan terus bergerak. Dikhawatirkan, jika material longsor yang ada di badan jalan dipaksakan untuk dibersihkan tanah yang bergerak menyebabkan terjadinya longsor susulan yang lebih besar.

Heasrim pun mengimbau kepada warga desa yang berada di tempat pengungsian agar jangan dulu kembali ke rumah mereka sebab tanah perbukitan yang ada di dekat tempat tinggal mereka masih terus bergerak.

“Kami harap warga desa tetap bersabar untuk tinggal di tempat pengungsian hingga situasi benar-benar aman dari ancaman tanah longsor,” katanya.

Kepala Dinas PU Tana Toraja, John Tolla mengakui jalan desa yang tertimbun longsor belum dibersihkan karena pergerakan tanah dari atas bukit masih terjadi.

“Kami siap mengerahkan alat berat untuk membersihkan material longsor jika tanah tidak lagi bergerak,” tandasnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4063 seconds (0.1#10.140)