Penanganan bencana asap dilakukan hingga Oktober
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan meningkatnya titik api (hotspot) di Riau menjadi salah satu bahasan yang harus segera diatasi.
Hal tersebut merupakan bahasan rapat koordinasi tingkat menteri di Kantor Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, kemarin.
Dia menyebut asap telah berpengaruh pada penurunan kualitas udara. Pada Senin kemarin terdapat 175 hotspot di Riau, dan hari ini turun jadi 165 titik yaitu di Rohil 41, bengkalis 28, Siak 21, Pelalawan 20, Rohul 19, Inhul 19, Dumai sembilan, Kampar empat, Inhil empat, dan Kuansing satu.
"Angin dominan ke arah utara dan timur laut sehingga asap tersebar di Riau hingga sebagian Selat Malaka dan Malaysia. Sebagian wilayah di pantai barat Malaysia mengalami penurunan kualitas udara. Untuk di Singapura kualitas udara masih sehat, jelasnya dalam rilisyang diterima Sindonews, Selasa (23/7).
Menurutnya, penanggulangan bencana asap di Riau terus dilakukan. Untuk hujan buatan disiapkan satu pesawat Hercules dan empat pesawat Casa. Kemudian tiga helikopter Bolco dan satu pesawat Sikorsky untuk water bombing.
Pada 25 Juli akan dilakukan rakor kesiapsiagaan bencana asap di Palembang untuk wilayah Sumatera, dan 30 Juli di Palangkaraya untuk wilayah Kalimantan. "Ancaman bencana asap puncaknya terjadi selama Agustus-Oktober," kata Sutopo.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan siklon tropis di utara khatulistiwa masih mengancam hingga September 2013. Sedangkan puncaknya terjadi pada Agustus 2013.
Siklon tropis adalah fenomena atmsofer yang berperan membentuk pola cuaca sekitarnya. Adanya siklon tropis tersebut akan menarik semua massa udara dan asap sehingga dapat melintasi Singapura dan Malaysia seperti kejadian pada Juni 2013.
Hal tersebut merupakan bahasan rapat koordinasi tingkat menteri di Kantor Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, kemarin.
Dia menyebut asap telah berpengaruh pada penurunan kualitas udara. Pada Senin kemarin terdapat 175 hotspot di Riau, dan hari ini turun jadi 165 titik yaitu di Rohil 41, bengkalis 28, Siak 21, Pelalawan 20, Rohul 19, Inhul 19, Dumai sembilan, Kampar empat, Inhil empat, dan Kuansing satu.
"Angin dominan ke arah utara dan timur laut sehingga asap tersebar di Riau hingga sebagian Selat Malaka dan Malaysia. Sebagian wilayah di pantai barat Malaysia mengalami penurunan kualitas udara. Untuk di Singapura kualitas udara masih sehat, jelasnya dalam rilisyang diterima Sindonews, Selasa (23/7).
Menurutnya, penanggulangan bencana asap di Riau terus dilakukan. Untuk hujan buatan disiapkan satu pesawat Hercules dan empat pesawat Casa. Kemudian tiga helikopter Bolco dan satu pesawat Sikorsky untuk water bombing.
Pada 25 Juli akan dilakukan rakor kesiapsiagaan bencana asap di Palembang untuk wilayah Sumatera, dan 30 Juli di Palangkaraya untuk wilayah Kalimantan. "Ancaman bencana asap puncaknya terjadi selama Agustus-Oktober," kata Sutopo.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan siklon tropis di utara khatulistiwa masih mengancam hingga September 2013. Sedangkan puncaknya terjadi pada Agustus 2013.
Siklon tropis adalah fenomena atmsofer yang berperan membentuk pola cuaca sekitarnya. Adanya siklon tropis tersebut akan menarik semua massa udara dan asap sehingga dapat melintasi Singapura dan Malaysia seperti kejadian pada Juni 2013.
(rsa)