Merapi aktif normal, puncak ditutup
A
A
A
Sindonews.com - Status Gunung Merapi dinyatakan aktif normal pasca mengeluarkan asap dan dentuman.
Hari ini, puncak Merapi masih menghembuskan asap sulfatar putih tebal dengan tekanan lemah setinggi sekira 50 meter.
Dari pantauan di Pos Pengamatan Babadan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, asap sulfatar masih ke luar. Selain itu, sekitar pukul 15.00 WIB di sekitar puncak Merapi dipenuhi dengan kabut.
"Saat ini aktif normal. Namun warga masih harus waspada," kata Petugas Pos Pengamatan Babadan, Heru Suparwoko, Selasa (22/7/2013).
Heru menambahkan, Pendakian jalur menuju puncak ditutup. Namun, dia memastikan pendakian di jalur tradisional masih bisa dilakukan yakni di daerah Selo, Boyolali.
Secara tegas, pendakian tersebut hanya boleh dilakukan sampai Pasar Bubar atau Pasar Bubrah sebelum puncak Merapi.
"Untuk ke puncak ditutup," tegasnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Kabupaten Magelang, Joko Sudibyo menambahkan belum mendapatkan informasi terkait hembusan asap yang muncul dari puncak. Dia hanya menegaskan status Merapi saat ini aktif normal.
"Kami belum tahu soal asap tersebut. Itu merupakan abu atau bukan," paparnya.
Humas SAR Kabupaten Magelang, Pandu Muslim mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah menerima isu terkait Gunung Merapi.
"Informasi menunggu dari pihak yang berwenang, dalam hal ini bisa BPBD atau Pos Pengamat," ujarnya.
Selain itu, dia berharap bagi masyarakat yang sudah mendapat pelatihan antisipasi bencana Merapi supaya siaga dan mempergunakan pengalamannya tersebut.
"Semua tetap siaga, tapi tidak perlu panik," tandasnya.
Hari ini, puncak Merapi masih menghembuskan asap sulfatar putih tebal dengan tekanan lemah setinggi sekira 50 meter.
Dari pantauan di Pos Pengamatan Babadan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, asap sulfatar masih ke luar. Selain itu, sekitar pukul 15.00 WIB di sekitar puncak Merapi dipenuhi dengan kabut.
"Saat ini aktif normal. Namun warga masih harus waspada," kata Petugas Pos Pengamatan Babadan, Heru Suparwoko, Selasa (22/7/2013).
Heru menambahkan, Pendakian jalur menuju puncak ditutup. Namun, dia memastikan pendakian di jalur tradisional masih bisa dilakukan yakni di daerah Selo, Boyolali.
Secara tegas, pendakian tersebut hanya boleh dilakukan sampai Pasar Bubar atau Pasar Bubrah sebelum puncak Merapi.
"Untuk ke puncak ditutup," tegasnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Kabupaten Magelang, Joko Sudibyo menambahkan belum mendapatkan informasi terkait hembusan asap yang muncul dari puncak. Dia hanya menegaskan status Merapi saat ini aktif normal.
"Kami belum tahu soal asap tersebut. Itu merupakan abu atau bukan," paparnya.
Humas SAR Kabupaten Magelang, Pandu Muslim mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah menerima isu terkait Gunung Merapi.
"Informasi menunggu dari pihak yang berwenang, dalam hal ini bisa BPBD atau Pos Pengamat," ujarnya.
Selain itu, dia berharap bagi masyarakat yang sudah mendapat pelatihan antisipasi bencana Merapi supaya siaga dan mempergunakan pengalamannya tersebut.
"Semua tetap siaga, tapi tidak perlu panik," tandasnya.
(lns)