Ekosistem hutan rusak, harimau Sumatera berkeliaran

Rabu, 17 Juli 2013 - 11:19 WIB
Ekosistem hutan rusak,...
Ekosistem hutan rusak, harimau Sumatera berkeliaran
A A A
Sindonews.com - Harimau Sumatera yang keberadaannya misterius ternyata dalam satu pekan terakhir muncul di Hulu Sungai Pelike, Desa Sukakarya Baru, Kecamatan Suluh Tengah Lakitan (STL) Ulu Terawas, Kabupaten Musi Rawas (Mura).

Keberadaan hewan yang dilindungi Undang-undang (UU) terlihat oleh petugas Taman Nasional Kerinci Sebelas (TNKS) yang melakukan patroli rutin di kawasan TNKS. Diduga keluarnya harimau tersebut karena rusaknya ekosistem hutan, rantai makanan dan adanya alih fungsi hutan menjadi kawasan hutan tanaman industri (HTI).

Kepala Seksi (Kasi) TNKS Regional V, Miskun, mengatakan tim berjumlah tiga orang sedang melakukan patroli rutin di wilayah TNKS. Petugas saat itu sedang berupaya lakukan pencegahan illegal logging satu bulan silam.

Saat itulah petugas melihat dua ekor harimau sedang beristirahat di tengah hutan. Petugas pun langsung menjauh karena khawatir harimau itu melakukan perlawanan.

"Kami berlarian untuk menyelamatkan diri. Sebab, satu bulan yang lalu petugas juga melakukan patroli dan melihat dua ekor harimau Sumatera yakni, induk dengan anaknya," jelas Miskun, Rabu (17/7/2013).

Menurutnya, lokasi penemuan harimau Sumatera cukup jauh. Sehingga sangat kecil adanya ancaman terhadap manusia. Sebab, untuk mencapai lokasi memakan satu hari dan habitatnya terjaga karena tersembunyi serta tidak diketahui.

Sedangkan Kabid Perlindungan Hutan Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Sumatera, Widodo, menjelaskan di wilayah Kecamatan STL Ulu Terawas memang berbatasan langsung dengan TNKS. Dan populasi harimau Sumatera masih banyak.

Dia menjelaskan, populasi harimau Sumatera akan terusik bila rantai makanan mereka terganggu. "Jadi kalau mereka sampai berkeliaran kepemukiman warga, karena rantai makanan terganggu diduga akibat illegal logging, perburuan liar, dan kawasan hutan yang diduga banyak dialihfungsikan,"ungkapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Kabupaten Mura, Nawawi, menambahkan populasi harimau Sumatera masih ada dan tersebar. Namun, populasi mereka tidak bisa dijumpai langsung, karena tersembunyi dan terjaga.

"Kita sudah dapatkan laporan adanya harimau Sumatera yang keluar dari sarangnya saat anggota sedang melakukan patroli di hutan," pungkasnya.
(rsa)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1671 seconds (0.1#10.24)